Ahli Kesehatan Anjurkan Masyarakat Bicara Pelan atau Diam untuk Kurangi Risiko Penularan Covid-19

9 September 2020, 15:27 WIB
Ilustrasi diam. /Pexels

 

PR BEKASI - Hingga saat ini, pandemi Covid-19 masih terus meresahkan seluruh masyarakat di dunia.

Selain jumlah kasusnya yang terus naik, cara penularannya pun semakin bervariasi.

Beberapa waktu lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa penyebaran Covid-19 bisa terjadi melalui udara melalui partikel-partikel kecil yang melayang di udara.

Baca Juga: Aliran Uang Djoko Tjandra Terbongkar! Jaksa Agung Sebut Pinangki Gunakan Uang Suap untuk Hidup Mewah

Partikel-partikel kecil tersebut bisa berasal dari hidung dan mulut saat bersin, batuk, bernyanyi, bahkan berbicara.

Partikel-partikel tersebut jatuh ke permukaan terdekat atau bertahan di udara, menunggu untuk dihirup oleh seseorang.

Mengenakan masker memang bisa menghalangi jalannya partikel yang berpotensi mengandung virus dari orang lain untuk dapat terhirup oleh kita.

Baca Juga: Tuntut Keadilan Atas Kematian untuk Daniel Prude, Demonstran Telanjang di Depan Kepolisian Rochester

Tapi, jika ditambah berbicara dengan pelan, secara drastis akan mengurangi jumlah partikel yang dikeluarkan ke udara sejak awal.

Sehingga, menurut para ahli kesehatan, mereka menganjurkan masyarakat untuk berbicara pelan atau lebih banyak diam, karena secara drastis bisa mengurangi tingkat penularan Covid-19.

Sebuah studi pada bulan Juni yang dipublikasikan Prosiding National Academies of Sciences mengungkapkan, orang yang berbicara keras cenderung mengeluarkan lebih banyak partikel dengan potensi mengandung Covid-19, daripada rekan mereka yang berbicara pelan.

Baca Juga: Hujat Bosnya dan Lakukan Penistaan Agama dengan Dalih Diajak Masuk Islam, Pria Ini Dihukum Mati

“Orang-orang perlu memahami virus ini ada di udara, dan mereka mengembuskan virus 10 kali lebih banyak ketika mereka berteriak atau berbicara dengan keras," kata Jose L. Jiminez PhD, Spesialis Penyakit Menular di University of Colorado, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Medical Daily melalui Antara.

Menurut Jiminez, tetap diam membuat kemungkinan seseorang 98 persen lebih kecil mengirimkan partikel di udara, dibandingkan dengan mereka yang berbicara dengan volume keras.

Jadi jika kita berbisik atau berbicara dengan pelan, 80 persen lebih kecil kemungkinannya untuk dapat menyebarkan partikel-partikel kecil yang mengandung virus melalui udara.

Baca Juga: Jakob Oetama Meninggal Dunia, Simak Perjalanan Hidupnya yang Inspiratif

Hal ini berarti berbicara lebih pelan atau diam saja bisa hampir seefektif menggunakan masker untuk memperlambat penyebaran Covid-19.

“Yang benar adalah jika semua orang berhenti berbicara selama satu atau dua bulan, pandemi mungkin akan pergi," kata Jimenez.

Jadi, lain kali jika kita mengobrol dengan teman atau makan malam di luar ruangan, jangan terlalu banyak bicara. Cara ini mungkin membantu menjaga orang-orang di sekitar kita untuk tetap aman dari Covid-19.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler