Tinggalkan Balap Lari Liar, Coba Ikuti Empat Lari Lain yang Menantang

14 September 2020, 09:30 WIB
Ilustrasi trail running. /UNSPALSH/César Wild

PR BEKASI – Beberapa waktu lalu hingga kini, video kegiatan balap lari liar sedang hangat dibicarakan, beberapa orang mendukung dan sebagian tidak. Seperti wabah, kegiatan ini menyebar menjadi tren di kalangan anak remaja dari pulau Jawa hingga ke Sumatra.

Beberapa orang menganggap itu positif karena dianggap menyehatkan. Namun sebagian lain, menganggap balap lari malah memancing kerumunan, di saat semua orang seharusnya menjaga jarak sebagai bagian dari mencegah penyebaran virus.

Meski begitu, aktivitas lari sendiri memang selalu populer di mana pun, sebab dengan aktivitas yang murah dan ringkas untuk bisa dilakukan di mana saja.

Baca Juga: Pasang Foto Jokowi, Kominfo Minta Warga '5 S' Cegah Penularan Covid-19 

Tetapi, tahukah Anda bahwa saat ini ada bentuk olahraga lari tertentu yang berbeda dari biasanya, yang bisa menjadi bahan referensi untuk kamu coba karena bentuk keunikannya yang mungkin sangat cocok dengan kepribadian Anda.

Road Running

Road running, yaitu berlari di jalanan beraspal dengan kecenderungan permukaan yang rata, walaupun mungkin pada beberapa bagian ada kontur jalan sedikit naik dan turun.

Jika Anda suka berlari pada akhir pekan seperti di Car Free Day, lapangan, atau sekitar alun-alun kota selama ini, Anda bisa mencoba untuk mengikuti event pada tipe lari satu ini.

Biasanya ajang road running sering digelar di perkotaan dengan memberlakukan kategori berdasarkan jarak mulai dari yang ringan pada kategori 5K untuk jarak 5 kilometer ataupun 10K untuk jarak 10 kilometer dan mungkin lebih.

Baca Juga: 40 Hari Terombang-ambing di Laut, Rombongan Pengungsi Akhirnya Injak Daratan 

Trail Running

Ini adalah bentuk lari yang cocok untuk kamu yang memiliki jiwa bebas dan senang berpetualang. Karena aktivitasnya yang dilakukan di alam dan jauh dari kebisingan kota, selain membuat tubuh menjadi sehat, juga memungkinkan Anda memperoleh sensasi spiritual yang mengagumkan.

Pada tipe lari ini, Anda akan berlari di jalur antara pepohonan, di atas tanah yang becek atau kering berdebu, kerikil maupun bebatuan, dengan kontur trek yang berbeda-beda, dapat menjadi variasi tersendiri untuk Anda nikmati. Terutama udara yang segar dan pemandangan yang menakjubkan.

Trail Running juga sering mengadakan ajang lari dengan jarak kategori beragam, bisa dari 5K hingga 100K bahkan lebih. Beberapa tempat yang dijadikan sebagai trek tipe lari ini salah satunya seperti daerah pegunungan.

Meski terasa menyenangkan dan seru. Untuk Anda sampai mengikuti event trail running tidak sembarangan, karena Anda harus melakukan pengondisian dahulu terhadap tubuh, terlebih event trail running dalam kategori jarak tertentu memiliki kualifikasi tersendiri.

Baca Juga: Pendakian Gunung Gede Pangrango Kembali Ditutup, Pilih Uang Kembali Atau Atur Jadwal Ulang 

Mountain Running

Sesuai namanya, aktivitas lari ini biasa dilakukan pada daerah pegunungan. Aturan treknya bervariasi, yaitu bisa dengan lari menanjak saja atau kombinasi di antara menanjak serta menurun.

Dalam perlombaan Mountain Running, pelari tidak diperbolehkan membawa perlengkapan khusus seperti tali atau perlengkapan bertahan hidup karena lintasan yang digunakan sudah ditata dan dirancang untuk menghilangkan bahaya.

Menurut Asosiasi Lari Gunung Dunia (WMRA), filosofi lari gunung mirip dengan disiplin atletik mana pun dengan waktu adalah faktor dan peserta harus mencapai garis finis dengan mengambil rute yang ditentukan secepat mungkin.

Baca Juga: Cocok Temani Masa PSBB Total Anda #Dirumahaja, Berikut 5 Rekomendasi Film Pendek Lokal Sarat Makna 

Skyrunning

Jika Anda pernah dengar istilah negeri di atas awan, Skyrunning ini mungkin bisa dikatakan lari di atas awan, tepatnya berlari di atas dataran tinggi.

Kabarnya, tipe lari ini dibentuk pada sekira tahun 1990, ketika pendaki gunung Marino Giacometti dan teman-temannya berlomba di puncak Mont Blanc dan Monte Rosa di pegunungan Alpen Italia.

Pada tahun 1993, olahraga skyrunning dimulai dengan perlombaan yang diadakan di Pegunungan Rocky sampai ke Himalaya.

Menurut badan pengaturnya, International Skyrunning Federation (ISF), olahraga ini merupakan cabang ekstrem dari lari mountain running. Pelari berlari naik dan turun gunung hingga atau melebihi 2.000 m dengan kemiringan trek yang sulit dan tentu menguras tenaga.

Tidak seperti lari gunung (Mountain Running), Skyrunning memperbolehkan crampon (sepatu khusus agar dapat menancap pada dataran es), tongkat penyangga, dan sarung tangan dapat digunakan selama perlombaan. Skyrunning memiliki tiga disiplin ilmu, Sky, Ultra dan Vertical.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler