PR BEKASI – Setelah terombang-ambing di Laut Mediterania selama 40 hari, akhirnya rombongan pengungsi yang berjumlah 25 orang berhasil menginjak daratan.
Mereka diizinkan berlabuh di Pulau Sisilia, Italia pada Sabtu 12 September 2020. Hal tersebut diutarakan organisasi masyarakat sipil, Meditteranea.
Sebelumnya para pengungsi tidak diperkenankan masuk oleh otoritas Italia. Selama itu, mereka bertahan hidup dengan bergantung pada kapal tanker milik perusahaan asal Denmark, Maersk.
Baca Juga: PSBB Total Resmi Diterapkan Hari Ini, Bamsoet Minta Anies Baswedan Terapkan Sanksi Tegas
Salah satu alasan puluhan pengungsi itu diizinkan menginjakan kaki di Kota Pozzallo, Sisilia karena terkait kesehatan.
Meditteranea melalui penyataan tertulis menyatakan izin tersebut mengakhiri ‘mimpi buruk’ yang dialami para pengungsi.
“Insiden terlama dan paling memalukan dalam sejarah maritim Eropa pun berakhir,” kata Meditteranea melalui unggahan di Twitter, setelah para pengungsi tiba di Sisilia yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com.
Sebelum diizinkan masuk, rombongan pengungsi itu dipindahkan dari tanker minyak Maersk Etienne ke kapal berbendera Italia, Mare Jonio, yang dikelola oleh Meditteranea.
Baca Juga: Hari Terakhir Pendaftaran Program Kartu Prakerja Gelombang 8, Catat Syarat dan Cara Daftar