Natal Terlama hingga Kucing Natal, Simak Tradisi dan Kepercayaan Unik saat Natal di Beberapa Negara

- 24 Desember 2020, 20:56 WIB
Ilustrasi serba serbi perayaan Natal di berbagai negara di dunia.
Ilustrasi serba serbi perayaan Natal di berbagai negara di dunia. /PIXABAY

PR BEKASI – Perayaan Natal identik dengan menghias pohon cemara dan berbagai ornamen, Santa Claus dan bertukar kado dengan keluarga atau teman.

Namun, nyatanya setiap negara ternyata memiliki kepercayaan dan tradisi unik dalam merayakan Natal.

Berikut kepercayaan dan tradisi unik yang dilakukan oleh masyarakat di berbagai belahan dunia saat merayakan Hari Natal.

Baca Juga: Gus Yaqut Sebut Agama Tak Boleh Jadi Alat Politik untuk Tantang Pemerintah, Addie MS: Saya Suka

Seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Tradisi Liburan, Kamis, 24 Desember 2020:

Filipina

Tak hanya dirayakan pada bulan Desember, Filipina menganggap ada empat bulan Natal, yakni: September, Oktober, November, dan Desember. Diketahui lagu-lagu bertema Natal seringkali terdengar sejak awal bulan September.

Hal tersebut membuat Filipina dikenal memiliki musim terpanjang di Dunia.

Baca Juga: Sandiaga Uno Pilih 'Merapat' ke Jokowi, Rektor Ibnu Chaldun: Wajar Banyak Emak-emak Marah

Korea Selatan

Di Korea Selatan, hari Natal telah menjadi hari libur nasional. Perayaan Natal juga menjadi hari libur yang romantis.

Banyak pasangan pergi kencan ke pusat kota, yang jalanan serta berbagai tokonya telah dihiasi dengan lampu semarak.

Baca Juga: Dianggap Menyebar Virus, Ujaran Kebencian Anti Myanmar di Thailand Meningkat

Yunani

Di Yunani, ada makhluk ramah tetapi nakal yang disebut kallikanantzari. Mereka hidup di pusat Bumi hampir sepanjang tahun.

Saat Natal tiba, mereka bersembunyi di rumah penduduk, menakuti orang-orang, bermain trik, atau melahap makanan Natal. Penduduk Yunani melakukan ritual untuk mengusir mereka.

Baca Juga: Dorong Target Penerimaan Pajak, Sri Mulyani Sebut Ada 49 KPP Capai Target hingga Rp1.198.8 Triliun

Jerman

Hampir semua kota di Jerman menggelar pasar Natal di alun-alun kota. Penduduk kota berkumpul untuk mendengarkan orkes music dan menikmati makanan tradisional daerahnya.

Umumnya mereka makan kue jahe berbentuk hati, almond panggang karamel, semua jenis permen, dan minuman anggur berempah (Gluhwein) atau sari apel.

Baca Juga: Tunjuk Whisnu jadi Plt Walikot Surabaya, Khofifah Sebut Tri Rismaharini Otomatis Berhenti

Prancis

Menurut tradisi, anak-anak di Prancis meletakkan sepatunya di samping perapian untuk menyambut kedatangan Pere Noel.

Jika mereka bersikap baik sepanjang tahu, Pere Noel akan mengisi sepatu dengan hadiah.

Baca Juga: Catatan Akhir Tahun 2020, Dewan Pers Harapkan Tak Ada Lagi Pemidanaan Wartawan

Islandia

Di Islandia, anggota keluarga saling memberikan hadiah baju hangat saat Natal. Menurut legenda, ada "Kucing Natal" menakutkan yang akan melahap siapa pun yang tidak memakainya.

Mereka saling menjaga agar tidak ada anggota keluarga yang dikunjungi "Kucing Natal".

Baca Juga: Sempat Berstatus Bebas Covid-19, Antartika Kini Catat 36 Kasus Positif Covid-19

Kanada

Anak-anak di Kanada biasanya merayakan Natal bersalju. Mereka memakai syal dan toque (topi rajut Kanada) saat bermain salju, meluncur di atas es dengan sepatu, atau saat menaiki kereta luncur mereka!

Pada malam Natal, mereka meninggalkan susu dan kue di perapian untuk Sinterklas dan wortel untuk rusanya.

Baca Juga: Akui Tak Percaya Mahasiswa Zaman Sekarang, Rizal Ramli: Mereka Ternyata Hebat karena Biasa Main Game

Selandia Baru

Natal di Selandia Baru hadir di musim panas. Keluarga berkumpul untuk pesta barbekyu. Makanan khas Natal adalah daging domba panggang, yang terkadang dimasak dalam hangi -panggangan bawah tanah.

Untuk menutup pesta, mereka memakan pavlova, kue krim bertabur buah stroberi dan kiwi yang menjadi makanan favorit mereka.***

Editor: Ikbal Tawakal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x