PR BEKASI – Auto kanibal disebut juga dengan istilah self-cannibalism atau autosarcophagy, yang merupakan suatu bentuk kanibalisme, yaitu kondisi ketika seseorang memakan sebagian dari bagian tubuh dirinya.
Auto kanibalisme ekstrim sendiri adalah kelainan yang langka. Namun, bentuk ringannya agak umum, dan Anda mungkin memiliki kebiasaan tersebut.
Fakta mengejutkan bahwa menggigit atau memakan kuku atau kulit juga termasuk ke dalam kategori kanibal otomatis.
Baca Juga: Akui Kasus Video Syur Gisel Jadi Masalah Terberat, Gading Marten: Ini Akan Berpengaruh Sama Gempi
Orang yang memiliki kecenderungan auto kanibal secara umum mengalami gangguan kesehatan mental, yang ditandai dengan dorongan memakan bagian tubuh sendiri.
Autocannibalism sendiri tidak dapat dikenali sebagai gangguan kesehatan mental yang dapat didiagnosis.
Beberapa bentuk autocannibalism yang paling umum termasuk di dalamnya memakan hal-hal seperti koreng (kerak kulit), kuku, kulit, rambut dan boogers (lendir hidung).
Baca Juga: Cek Fakta: Rutin Minum Jus Apel Tiap Hari Diklaim Bisa Memperbesar Ukuran Mr P, Ini Faktanya
Jenis Autocannibalism
1. Dermatophagia
Autocannibalism jenis ini digambarkan dengan memakan kulit di jari atau tangan dan lebih parah daripada hanya menggigit kuku atau kulit yang lepas. Hal ini sejatinya dapat menyebabkan pendarahan dan juga merusak kulit.
Baca Juga: Hayati Usia Senja, Pianis Berusia 106 Tahun di Prancis Rilis Album Musik
2. Allotriophagia
Jenis yang satu ini sering disebut juga sebagai pica, yang ditandai dengan kebiasaan makan hal-hal yang dianggap makanan. Pica dapat terjadi pada orang dewasa, anak-anak dan remaja.
Mereka yang menderita kelainan makan satu ini cenderung mendambakan es, kotoran, tanah, kapur, sabun, kertas, rambut, kain, wol, kerikil, deterjen, dan lain-lain.
3. Oncychophagia
Didefinisikan sebagai dorongan yang tidak terkendali untuk memakan kuku dan tidak sama dengan menggigit kuku yang anda lakukan dalam situasi cemas.
Kondisi satu ini menyebabkan kerusakan yang parah pada kuku.
Baca Juga: Hadapi Korea Utara, Korea Selatan Akan Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Angin Terbesar di Dunia
4. Trichophagia
Biasa disebut sebagai sindrom Rapunzel, tipe ini ditandai dengan kebiasaan memakan rambut sendiri.
Karena rambut tidak dapat dicerna, autocannibalism jenis ini dapat menyebabkan penyumbatan atau infeksi pada saluran pencernaan.
Baca Juga: Joe Biden Turunkan Kapal Perang AS di Laut Natuna Utara, China Meradang dan Kirim Kapal Tandingan
Gejala dari Autocannibalism
Terdapat perbedaan dari tanda dan gejala yang terjadi pada autocannibalism, hal ini tergantung pada jenis dan tingkat keparahan gangguan tersebut.
1. Kerusakan Tubuh
Dapat berupa pendarahan, memar, jaringan perut, perubahan warna, kerusakan saraf dan juga infeksi.
Baca Juga: Cek Fakta: Ada Kabar Anies Baswedan Akan Dipenjarakan Seumur Hidup Karena Kasus Korupsi Formula E
2. Masalah Gastrointestinal
Gejalanya seperti mual, sakit perut, sakit maag, darah di tinja dan penyumbatan atau kerusakan saluran.
3. Perasaan Cemas atau Tertekan
Hal ini bisa terjadi sebelum, selama dan setelah paksaan, serta hanya dapat diatasi dengan menyerah pada perilaku kompulsif.
Pada beberapa orang, autocannibalism dapat berkembang sebagai efek samping dari kondisi kesehatan mental tertentu.
Penyebab Autocannibalism
Hingga saat ini, hampir tidak ada informasi tentang penyebab pasti dari autocannibalism.
Baca Juga: Jelang Juventus vs AS Roma, Andrea Pirlo: Mereka Tim Hebat dan Ronaldo Adalah Pahlawannya
Suatu studi menunjukan bahwa penyebab yang mendasari BRFB (Body-Focused Repetitive Behaviors) atau tanda perilaku berulang yang berfokus pada tubuh mungkin berhubungan dengan penyebab autocannibalism.
1. Usia
Pada sebagian besar kasus, kondisi ini tampaknya berkembang di masa kanak-kanak.
Baca Juga: Unggah Identitas Murid yang Langgar Aturan Sekolah, Guru di China Dikecam
2. Genetika
Mungkin ada komponen yang diwariskan untuk perkembangan BRFB, yang dapat meningkatkan risiko pengembangan autocannibalism.
3. Penyakit Mental
Beberapa dari kasus menunjukan bahwa individu dengan riwayat psikosis dan penyalahgunaan zat dapat mengembangkan gangguan tersebut.
Perawatan Untuk Autocannibalism
Ketika ada individu yang menunjukan tanda dan gejala yang disebutkan di atas, dokter atau psikiater dapat memulai dengan memeriksa riwayat keluarga dan diagnosis psikosis pasien.
Karena hanya ada studi terbatas tentang autocannibalism, pilihan pengobatan untuk kondisi ini adalah yang telah terbukti bermanfaat dalam kasus BRFB berikut ini.
1. Terapi
Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah jenis psikoterapi yang efektif untuk BRFB dan mungkin terbukti bermanfaat untuk kondisi tertentu seperti autocannibalism.
2. Obat
Hal ini dapat diberikan ketika autocannibalism menyertai gangguan kejiwaan yang mendasari seperti kecemasan atau OCD.
Baca Juga: Manfaat Lainnya Jarang Diketahui, 3 Rempah-rempah Ini Ternyata Miliki Khasiat Turunkan Berat Badan
3. Terapi Alternatif
Beberapa orang lebih memilih untuk memasukan terapi alternatif seperti mindfulness, terapi pijat, akupuntur, dan lain-lain.
Beberapa orang terlibat dalam kanibalisme diri sebagai bentuk ekstrim dari modifikasi tubuh dan kanibalisme paksa sebagai bentuk penyiksaan atau kejahatan perang telah dilaporkan.
Hingga kini, lebih banyak penelitian tentang autocannibalism sedang dilakukan untuk memahami gangguan ini.***