Peringatan Jika Hamil di Atas 35 Tahun, Dokter Kandungan: Berisiko Tingkatkan Kelainan pada Janin

- 20 Maret 2021, 15:28 WIB
Dokter Ardiansjah Dara SpOG dalam webinar bersama Cordlife bertajuk "Mengenal anak Down Syndrome Lebih Dekat", Sabtu, 20 Maret 2021 memberi masukan bagi pasangan di atas usia 35 tahun soal kehamilan.
Dokter Ardiansjah Dara SpOG dalam webinar bersama Cordlife bertajuk "Mengenal anak Down Syndrome Lebih Dekat", Sabtu, 20 Maret 2021 memberi masukan bagi pasangan di atas usia 35 tahun soal kehamilan. /ANTARA/Livia Kristianti/ANTARA

PR BEKASI – Usia kehamilan ibu hamil ternyata dapat mempengaruhi kondisi janin. Khususnya bagi ibu yang hamil di atas usia 35 tahun.

Menurut Dokter kandungan Ardiansjah Dara Sjahruddin SpOG, hamil di atas usia 35 tahun berisiko lebih tinggi mengalami kelainan pada janin, salah satunya dari segi kromosom.

Hal itu ia ungkap Ardiansjah yang juga anggota dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam webinar daring "Mengenal anak Down Syndrome Lebih Dekat", pada Sabtu, 20 Maret 2021.

"Kita tahu era sekarang banyak wanita yang akhirnya menunda kehamilan meski sudah menikah karena aturan perusahaan,” kata Ardiansjah, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Sabtu.

Baca Juga: Minta UU ITE Direvisi Total, Ahmad Sahroni: Harus Libatkan Pendapat Semua Ahli Bahasa

Baca Juga: Museum Digital Gedung Juang 45 Bekasi Resmi Dibuka untuk Umum, Ketahui Harga Tiket dan Akses ke Lokasi

Baca Juga: Demi Bangkitnya Industri Perfilman, Pemerintah Ajak Masyarakat Nonton di Bioskop 

“Nah akhirnya pas mau program hamil untuk punya anak seringkali mereka berada di usia yang sudah kurang optimal khususnya di atas usia 35 tahun, kehamilan di usia itu berisiko lebih tinggi mengalami kelainan pada janinnya, salah satunya kelainan kromosom," sambungnya.

Ia mencontohkan untuk kasus anak yang lahir dengan kelainan kromosom trisomi 21 atau Down Syndrome memiliki peluang yang cukup tinggi untuk ibu yang hamil di usia 35 tahun dibandingkan dengan ibu yang hamil di usia 20 tahun.

Sebagai gambaran trisomi 21 adalah kondisi kelainan kromosom pada seseorang yang memiliki 47 kromosom karena adanya satu kromosom tambahan di kromosom nomor 21, kondisi yang membedakan dengan kelahiran normal adalah jumlah kromosom yang harusnya 46.

Bagi bayi yang lahir dengan trisomi 21 dapat mengalami perubahan pada muka dan juga fungsi otot yang lebih lemas.

Baca Juga: Resmi Berganti Status dan Nama, Aprilio Perkasa Manganang: Saya Ingin Belajar Jadi Laki-laki 

"Kelainan kromosom ini memiliki peluang lebih tinggi pada ibu yang hamil di usia 35 ke atas. Sebagai gambaran untuk yang hamil di usia optimal perbandingan trisomi 21 dapat terjadi 1:1500," ucap Ardiansjah.

"Sementara untuk yang hamil di usia optimal kemungkinan terjadinya janin mengalami trisomi 21 meningkat menjadi 1:300," sambungnya.

Berkaca dari hal itu, dokter Ardiansjah menyarankan bagi ibu yang merencanakan kehamilan di atas usia 35 tahun lebih baik mulai menjaga pola hidup.

Pola hidup sehat sangat dianjurkan terutama dari segi asupan gizi untuk menekan potensi kelainan- kelainan yang terjadi pada janin.

"Asupan gizi harus yang sehat, konsumsi asam folat yang banyak. Jangan lupa juga untuk periksakan diri ke dokter kandungan agar tetap terpantau," katanya.

Baca Juga: Kecaman Keras Jokowi dan Negara ASEAN Lain Diabaikan, 2 Demonstran Myanmar Kembali Ditembak Mati 

Ia juga berpesan, jika nantinya ditemukan kondisi janin mengalami kelainan seperti kelainan kromosom trisonomi 21 maka ibu yang hamil dan calon orang tua tidak boleh berkecil hati.

Meski terjadi kelainan, anak- anak yang lahir dengan kasus down syndrome dapat tetap tumbuh dengan dukungan terapi dan stimulasi yang diberikan orang tua serta lingkungan.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah