Waspada Infeksi Bakteri Incar Penikmat Makanan Siap Saji, Ada Apa?

- 1 Juni 2021, 11:50 WIB
Ilustrasi makanan cepat saji.
Ilustrasi makanan cepat saji. /Pexels/Robin Stickel

PR BEKASI - Masyarakat diminta untuk waspada risiko bakteri Staphylococcus Aureus di makanan siap saji yang proses pengolahannya tidak higienis.

Bakteri Staphylococcus Aureus tersebut merupakan salah satu bakteri yang dapat menghasilkan toksin sehingga menyebabkan keracunan pangan.

Hal tersebut disampaikan Pakar Keamanan Pangan IPB University Harsi D. Kusumaningrum dalam keterangan tertulisnya.

Baca Juga: Ngidam Ayam Goreng Cepat Saji 2 Hari Berturut-turut, Darah Ibu Hamil Ini Berubah Jadi Minyak

"Staphylococcus Aureus tersebut adalah salah satu bakteri yang dapat menghasilkan toksin sehingga menyebabkan keracunan pangan," ujar Harsi.

Ia mengatakan pengolahan pangan siap saji sangat beragam serta berasal dari bahan baku yang juga beragam.

Selain harus menggunakan bahan baku yang aman dan berkualitas, pelaku usaha juga harus menerapkan praktik higiene personal dan memberlakukan proses pengolahan yang baik sesuai dengan lima kunci utama World Health Organization (WHO) dalam keamanan pangan.

Baca Juga: Seekor Monyet di Thailand Dikhawatirkan Tewas karena Kegemukan Usai Selalu Diberikan Makanan Cepat Saji

Ketentuan dalam pengolahan pangan siap saji telah ditetapkan melalui peraturan pemerintah, namun tidak sedikit pelaku usaha yang mengolah secara sembarang.

Pengolahan pangan secara sembarang atau tidak higienis dapat menimbulkan risiko kesehatan akibat cemaran atau kontaminasi yang dihasilkan selama prosesnya.

"Apa yang terjadi bila misalnya jumlah mikrobanya demikian banyak, itu salah satunya dapat menyebabkan keracunan pangan dan infeksi pangan," kata dia sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara.

Baca Juga: Viral, Video Perkelahian di Restoran Cepat Saji Diduga Perkara Saus Asam Manis

Menurut dosen Fakultas Teknologi Pertanian IPB University itu, Staphylococcus Aureus dapat tumbuh optimal pada produk pangan yang disimpan dalam suhu 6-48 derajat celsius dalam pH netral atau sedikit asam.

Bakteri tersebut dapat menghasilkan toksin berjenis enterotoksin.

Bakteri tersebut dapat mudah ditemukan pada pangan olahan daging, telur, susu, olahan tuna dan sebagainya.

Baca Juga: 5 Makanan Ini Bisa Jadi Moodboster Anda Saat Bete, Salah Satunya Sayur Bayam

Masih sulit untuk memusnahkan bakteri tersebut pada pangan olahan karena tidak semua produk melalui proses sterilisasi.

Tidak heran bila masih terdapat banyak kasus keracunan pangan yang dilaporkan, terutama pangan olahan rumah tangga seperti nasi bungkus.

Hasil yang diperoleh yakni 36 persen sampel pangan siap saji ditemukan positif mengandung S.Aureus.

"Hal lain yang perlu diperhatikan dalam higiene personal adalah potensi kontaminasi silang.

Sehingga memungkinkan terjadinya perpindahan bakteri atau mikroorganisme dari pengolah pangan atau dari lingkungan sekitar pengolahan," tuturnya.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x