Mengkonsumsi jus tomat dapat membantu mengatur metabolisme lipid dan peradangan terkait dan proliferasi, dan dengan demikian, mengelola penyakit kronis yang berhubungan dengan disfungsi metabolisme kolesterol.
2. Mengatasi diabetes
Obesitas adalah faktor risiko utama diabetes. Jus tomat, sebagai agonis alfa PPAR yang kuat, tidak hanya membantu menurunkan kadar kolesterol, tetapi juga kadar glukosa tinggi, yang dapat membantu meningkatkan ketidakpekaan insulin pada penderita diabetes dan pradiabetes.
PPAR juga membantu mengurangi peradangan (penyebab utama diabetes) dan meningkatkan produksi hormon adiponektin dan AdipoR, yang penurunan kadarnya bisa menjadi penyebab utama pemicu diabetes yang diinduksi obesitas.
3. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Antioksidan memiliki efek yang besar pada sistem kekebalan tubuh. Kehadiran karotenoid kuat seperti likopen dan beta-karoten dalam jus tomat dikenal paling baik karena efek imunomodulasinya.
Karotenoid dapat mengubah ekspresi banyak protein yang terlibat dalam proliferasi sel dan diferensiasi sel bersama dengan pengambilan radikal bebas berbahaya. Dengan demikian konsumsi jus tomat meningkatkan karotenoid dalam tubuh yang cenderung meningkatkan kekebalan dan dapat membantu mencegah gangguan autoimun.
4. Memiliki efek sitotoksik
Likopen memiliki sifat pencegahan kanker. Menurut sebuah penelitian, lebih dari 80 persen likopen makanan di AS berasal dari jus tomat dan produk tomat lainnya.