Dalam kabar tersebut, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban menjelaskan dampak bahaya yang ditimbulkan akibat konsumsi vitamin D secara berlebihan.
“Pada dasarnya vitamin D itu penting. Tapi asupan vitamin D yang sangat tinggi bisa berbahaya,” kata Zubairi Djoerban sebagaimana dikutip dari Twitter @profesorZubairi, Rabu, 18 Agustus 2021.
Zubairi Djoerban meminta jangan mengkampanye berlebihan bahwa vitamin D ampuh mengatasi Covid-19. Pasalnya hingga ini claim tersebut belum terbukti secara ilmiah.
Baca Juga: Isolasi Mandiri, Ini Daftar Vitamin dan Obat Rekomendasi Kemenkes bagi Pasien Covid-19
Zubairi Djoerban menuturkan bahwa pernah ada seorang dokter yang keracunan akibat vitamin D berlebih.
Adapun gejala keracunan tersebut seperti muntah, mual, sakit perut dan sariawan.
Maka dari itu Zubairi Djoerban merasa perlu memberikan edukasi kembali terkait perlu tidaknya konsumsi vitamin D.
Ia juga tak menampik bahwa fakta berdasarkan data WHO (World Health Organization (WHO) bahwa kadar vitamin D orang Indonesia masih tergolong rendah.
Disebutkan dari data tersebut, rata-rata kadar vitamin D penduduk Indonesia cukup rendah yakni 17,2. Padahal, kadar normal vitamin D dalam tubuh itu antara 30 hingga 60 nanogram per mililiter.