5 Penyakit Akibat Konsumi Makanan Cepat Saji, Salah Satunya Jantung

- 19 Agustus 2021, 12:12 WIB
Berikut adalah 5 jenis penyakit selain obesitas akibat konsumsi makanan cepat saji, salah satunya yakni penyakit jantung.
Berikut adalah 5 jenis penyakit selain obesitas akibat konsumsi makanan cepat saji, salah satunya yakni penyakit jantung. /Freepik

 

PR BEKASI - Makanan cepat saji (fast food) cenderung tinggi kalori, banyak mengandung gula, garam, lemak trans, lemak jenuh, dan bahan pengawet.

Bahkan sejumlah studi telah membuktikan beragam dampak negatif makanan cepat saji pada kesehatan.

Efek samping konsumsi makanan cepat saji yang rendah nutrisi tersebut bisa dirasakan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Berdasarkan data dari Centers for Disease Control and Prevention misalnya, mengungkapkan bahwa 40 persen warga Amerika Serikat (AS) menyantap makanan cepat saji kapan pun.

Baca Juga: Kenali 9 Gejala Virus Marburg, Penyakit Mematikan yang Muncul di Afrika

Popularitas makanan cepat saji pun sejalan dengan peningkatan kasus obesitas.

Selain masalah kegemukan dan obesitas, konsumsi makanan cepat saji juga berkaitan dengan risiko lima penyakit kronis yang berisiko mematikan.

Seperti dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari laman Eat This Not That pada Kamis, 19 Agustus 2021, berikut lima penyakit yang disebabkan oleh makanan cepat saji :

1. Penyakit Jantung

Makanan cepat saji umumnya terdiri dari makanan olahan dan tinggi lemak jenuh.

Pola makan yang tinggi akan lemak jenuh dan makanan olahan diketahui berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.

Baca Juga: 5 Manfaat Kacang Hijau bagi Kesehatan Tubuh, Bagus untuk Penderita Penyakit Jantung dan Hipertensi

Sebagai gambaran, American Heart Association merekomendasikan batas asupan lemak jenuh per hari adalah 13 gram.

Akan tetapi, satu sajian burger dan kentang dari restoran cepat saji ternama sudah mengandung 14 gram lemak jenuh.

2. Gangguan Sindrom Metabolik

Makanan cepat saji rasanya tak terpisahkan dari minuman bersoda. Kombinasi ini bisa memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan.

Gangguan sindrom metabolik ini berkaitan dengan tekanan darah tinggi, kadar gula tinggi, kadar trigliserida darah tinggi, kadar kolesterol baik atau HDL yang rendah, dan lingkar pinggang yang besar.

3. Diabetes Tipe 2

Konsumsi makanan cepat saji terlalu banyak dapat memicu terjadinya obesitas. Kondisi obesitas juga berkaitan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2.

Diabetes tipe 2 merupakan kondisi di mana tubuh tak mampu memproses gula darah dengan baik.

Baca Juga: 9 Tanda Seseorang Meninggal dalam Keadaan Khusnul Khatimah, Wafat karena Wabah Penyakit Salah Satunya

Masalah tersebut terjadi karena tubuh menjadi resisten terhadap insulin.

Studi menunjukkan bahwa risiko seseorang untuk mengalami resistensi insulin dapat meningkat dua kali lipat bila mengonsumsi makanan cepat saji lebih dari dua kali per pekan.

4. Hipertensi

Makanan cepat saji diketahui tinggi akan lemak, kalori, dan sodium. Ketiga hal ini dapat memberikan pengaruh buruk terhadap tekanan darah.

Konsumsi terlalu banyak akan memicu terjadinya hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Hipertensi pada ujungnya dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan strok.

Baca Juga: Jangan Sepelekan Tidur Mendengkur! 5 Penyakit Ini Intai Anda, Salah Satunya Stroke dan Darah Tinggi

Studi dalam Journal of Nutrition mengungkapkan, individu yang mengonsumsi makanan cepat saji tinggi lemak akan mengalami peningkatan tekanan darah sebesar 1.25-1.5 kali lebih tinggi dibandingkan individu yang mengonsumsi makanan rendah lemak.

5. Kanker

Dalam dunia makanan cepat saji, gula tambahan dan daging olahan merupakan bintangnya. Kedua jenis makanan ini ternyata dapat meningkatkan risiko kanker.

Studi dalam BMJ pada 2018 misalnya, menemukan bahwa peningkatan konsumsi makanan ultra proses sebesar 10 persen berkaitan dengan peningkatan risiko kanker sebanyak 12 persen.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Eat This Not That


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x