Dalam kasus crup yang parah, anak-anak dapat kesulitan bernapa yang disebabkan oleh penyempitan pernapasan.
Sebagian besar anak-anak dalam penelitian ini berusia di bawah 2 tahun, dan 72 persen adalah anak laki-laki.
Namun, terdapat satu anak dengan virus flu biasa dan tidak ada yang terinfeksi virus selain Covid-19.
Baca Juga: Info Vaksin Booster di Bekasi Hari Ini, 19 Maret 2022: Catat Lokasinya
Lebih dari 80 persen kasus croup terjadi setelah varian Omicron menjadi varian virus Covid-19 yang dominan di Amerika Serikat.
"Ada gambaran yang sangat jelas dari saat varian Omicron menjadi varian dominan hingga saat kami mulai melihat peningkatan jumlah pasien croup," kata Brewster, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari UPI.
Tak satu pun dari anak-anak meninggal akibat croup dan Covid-19, tetapi sembilan anak yang dirawat di rumah sakit dan empat dari pasien tersebut memerlukan perawatan intensif.
Sebelum Covid-19, kurang dari 5 persen anak-anak dengan croup dirawat di rumah sakit, dan hanya 1 sampai 3 persen persen pasien rawat inap yang memerlukan intubasi.
Baca Juga: One Piece 1044: Misi Rahasia Aokiji Akan Terungkap, Sword Bergabung dengan Aliansi Luffy
Deksametason steroid diberikan kepada 97 persen anak-anak dalam penelitian ini, dan 29 persen dari mereka yang dirawat di unit gawat darurat.