Peneliti Ungkap Tingkat Polusi Udara Mempengaruhi Gejala Depresi pada Remaja

- 21 Maret 2022, 06:28 WIB
Ilustrasi depresi. Sebuah penelitian menyebut tingginya tingkat polusi udara berpengaruh pada psikologis remaja.
Ilustrasi depresi. Sebuah penelitian menyebut tingginya tingkat polusi udara berpengaruh pada psikologis remaja. /Pexels/Sofia Alejandra

Baca Juga: Bocoran Resmi One Piece 1044, Shanks Datang ke Wano, Buah Iblis Luffy Dikonfirmasi Resin Bukan Karet

Mereka kemudian membandingkan kesehatan mental remaja selama periode empat tahun dengan kualitas udara di daerahnya bersama Badan Perlindungan Lingkungan California.

Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan fakta bahwa remaja yang tinggal di daerah dengan tingkat ozon yang relatif lebih tinggi menunjukkan peningkatan gejala depresi yang signifikan dari waktu ke waktu.

Padahal tingkat ozon di lingkungan mereka tidak melebihi standar kualitas udara negara bagian atau nasional.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Cancer, Virgo, Capricorn, Aquarius, dan Pisces Minggu Ini, 21-27 Maret 2022

Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Neuroscience News pada Minggu, 20 Maret 2022, menurut Manczak, tingkat ozon yang relatif rendah juga akan menimbulkan bahaya pada kesehatan.

“Mengejutkan bahwa tingkat rata-rata ozon cukup rendah bahkan di komunitas dengan paparan ozon yang relatif lebih tinggi. Ini benar-benar menggarisbawahi fakta bahwa paparan ozon tingkat rendah pun memiliki efek yang berpotensi berbahaya," ucapnya.

Sementara itu, remaja yang tinggal di daerah dengan tingkat ozon yang relatif lebih tinggi menunjukkan peningkatan gejala depresi yang signifikan dari waktu ke waktu.

Masyarakat juga harus mempertimbangkan cara untuk mengurangi paparan ozon, seperti mengadakan acara olahraga remaja di dalam ruangan bila diperlukan dan membatasi mengemudi selama jam sibuk peringatan polusi udara.***

Halaman:

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Neuroscience News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah