Stres kronis dapat menyebabkan berbagai gejala dan memengaruhi kesejahteraan hidup secara keseluruhan.
Gejala stres kronis meliputi, sifat lekas marah, kecemasan, depresi, sakit kepala dan insomnia.
Stres kronis juga merupakan faktor dalam perilaku seperti makan berlebihan atau tidak cukup makan, penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan, dan penarikan diri dari pergaulan.
Hormon stres dapat memengaruhi sistem pernapasan dan kardiovaskular. Selama respons stres, tubuh cenderung bernapas lebih cepat.
Jika seseorang memiliki masalah pernapasan seperti asma atau emfisema, stres dapat membuat semakin sulit bernapas.
Saat seseorang di bawah tekanan, jantung akan memompa lebih cepat. Hormon stres menyebabkan pembuluh darah menyempit dan mengalihkan lebih banyak oksigen ke otot.
Akibatnya, stres yang sering atau kronis akan membuat jantung bekerja terlalu keras dan lama. Ketika tekanan darah naik, dapat berisiko terkena stroke atau serangan jantung.
Jika berada di bawah stres kronis, tubuh mungkin tidak dapat mengikuti lonjakan glukosa ekstra yang bisa meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.