Stres Punya Dampak Besar Bagi Kesehatan Tubuh, Simak Efek Lainnya

- 3 Juni 2022, 10:50 WIB
Ilustrasi stres.
Ilustrasi stres. /Pixabay/The Digital Artist

PR BEKASI - Apabila sedang duduk dalam kemacetan, terlambat menghadiri rapat penting, menyaksikan menit-menit berlalu. Hipotalamus, menara kendali kecil di otak, bisa memutuskan untuk mengirimkan perintah: Kirim hormon stres!

Hormon stres adalah hormon yang memicu respons 'lawan atau lari' pada tubuh. Apabila jantung berpacu, napas menjadi lebih cepat, dan otot-otot siap beraksi.

Reaksi seperti itu dirancang untuk melindungi tubuh apabila dalam keadaan darurat dengan mempersiapkan diri untuk bereaksi dengan cepat.

Tetapi ketika respons stres terus meningkat, hari demi hari, itu bisa membahayakan kesehatan.

Baca Juga: AS Dikabarkan Akan Kirim Drone Tempur ke Ukraina

Setiap orang bisa mengalami stres dari waktu ke waktu, mulai dari tanggung jawab sehari-hari seperti pekerjaan dan keluarga hingga peristiwa kehidupan yang serius.

Melansir Healthline, untuk situasi jangka pendek, stres dapat bermanfaat bagi kesehatan yang dapat membantu dalam mengatasi situasi yang berpotensi serius.

Tubuh akan merespons stres dengan melepaskan hormon yang meningkatkan detak jantung dan pernapasan serta menyiapkan otot untuk merespons.

Namun jika respons stres tidak berhenti, dan tingkat stres ini tetap tinggi, jauh lebih lama daripada yang diperlukan untuk bertahan hidup, itu bisa berdampak buruk pada kesehatan.

Baca Juga: One Piece 1052, Peran Penting Yamato Usai Jadi Nakama Luffy, Ternyata Jadi Penulis Perjalanan Topi Jerami

Stres kronis dapat menyebabkan berbagai gejala dan memengaruhi kesejahteraan hidup secara keseluruhan.

Gejala stres kronis meliputi, sifat lekas marah, kecemasan, depresi, sakit kepala dan insomnia.

Stres kronis juga merupakan faktor dalam perilaku seperti makan berlebihan atau tidak cukup makan, penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan, dan penarikan diri dari pergaulan.

Hormon stres dapat memengaruhi sistem pernapasan dan kardiovaskular. Selama respons stres, tubuh cenderung bernapas lebih cepat.

Baca Juga: Daftar Harga Tiket dan Jadwal Tayang Film Buyut di Bioskop Cikarang dan Jakarta Utara, Rilis Hari Ini

Jika seseorang memiliki masalah pernapasan seperti asma atau emfisema, stres dapat membuat semakin sulit bernapas.

Saat seseorang di bawah tekanan, jantung akan memompa lebih cepat. Hormon stres menyebabkan pembuluh darah menyempit dan mengalihkan lebih banyak oksigen ke otot.

Akibatnya, stres yang sering atau kronis akan membuat jantung bekerja terlalu keras dan lama. Ketika tekanan darah naik, dapat berisiko terkena stroke atau serangan jantung.

Jika berada di bawah stres kronis, tubuh mungkin tidak dapat mengikuti lonjakan glukosa ekstra yang bisa meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.

Baca Juga: Curi Perhatian di My Liberation Notes, Son Sokku Ternyata CEO Perusahaan Terkenal di Dunia Nyata

Stres tidak menyebabkan bisul tetapi dapat meningkatkan risiko yang menyebabkan bisul muncul.

Stres juga dapat memengaruhi cara makanan bergerak melalui tubuh yang menyebabkan diare atau sembelit, mungkin juga mengalami mual, muntah, atau sakit perut.

Oleh karena itu, Anda harus mengendalikan stres atau mencoba meredakannya, agar tak memengaruhi kondisi kesehatan lainnya.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah