PR BEKASI - Sudah jelas bahwa diet memiliki peran mendasar dalam kesehatan dan kesejahteraan.
Seiring berjalannya waktu, diet juga berperan dalam kesehatan sosial, emosional, dan mental secara khusus.
Artikel ini berisi tentang bagaimana hubungan diet dapat memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan mental.
Selain itu, akan dibahas pula bagaimana cara diet yang tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan tubuh, tapi juga kesehatan mental.
Baca Juga: Kiwil Angkat Bicara Soal Sepi Pekerjaan hingga Jatuh Sakit dan Sulit Makan
Hal itu dilihat dari pola diet tertentu yang dapat meningkatkan kesehatan mental, dan mengeksplorasi langkah sederhana untuk mendukung kondisi mental yang sehat.
Hubungan diet dan kesehatan mental
Secara historis, kondisi kesehatan mental telah diobati dengan terapi psikiatri seperti konseling, pengobatan, dan terkadang rawat inap.
Saat ini, bidang baru yang disebut psikiatri nutrisi menekankan bagaimana diet dan nutrisi memengaruhi perasaan orang secara mental.
Baca Juga: One Piece 1054: Ternyata Ini Alasan Rayleigh Melatih Luffy untuk jadi Raja Bajak Laut
Ini bertujuan untuk mendukung pengobatan kondisi kesehatan mental dengan perubahan pola makan dan gaya hidup.
Salah satu alasan pilihan makanan sangat mempengaruhi otak adalah karena sistem pencernaan "usus" sebenarnya sangat erat hubungannya dengan otak.
Usus adalah rumah bagi triliunan mikroba hidup yang memiliki banyak fungsi dalam tubuh.
Contohnya adalah menyintesis neurotransmitter yang mengirim pesan kimia ke otak untuk mengatur tidur, rasa sakit, nafsu makan, suasana hati, dan emosi.
Baca Juga: Urutan Kekuatan Komandan Yonkou Era Baru di One Piece, Ada Zoro hingga Benn Beckman, Siapa yang Paling Kuat?
Faktanya, ada jaringan interaksi yang rumit antara keduanya sehingga usus dijuluki "otak kedua."
Secara formal, hubungan antara keduanya disebut koneksi usus-otak atau sumbu usus-otak.
Penelitian menunjukkan bahwa makanan yang kita makan mempengaruhi kesehatan koloni mikroba usus yang kemudian mempengaruhi otak dan kesehatan mental serta emosional.
Tips Diet Sederhana untuk Mendukung Kesehatan Mental
Baca Juga: 35 Link Twibbon Hari Raya Idul Adha 2022 dengan Desain Terbaru, Cocok untuk unggahan di Instagram
Jika seseorang mengalami gejala kondisi kesehatan mental, beberapa orang mungkin ingin berkonsultasi langsung dengan spesialis, seperti psikiater atau psikolog, untuk perawatan individual.
Di sisi lain, jika seseorang hanya ingin membuat beberapa perubahan langsung pada dietnya untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan emosional, berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan, dilansir oleh PikiranRakyat-Bekasi.com dari Healthline.
Saat melakukan diet, cobalah penuhi nutrisi ini. Berikut adalah beberapa nutrisi yang paling terkait dengan kesehatan mental, serta beberapa makanan yang terkandung di dalamnya:
Baca Juga: One Piece: Kekuatan 4 Karakter One Piece Berikut Masih Menjadi Misteri, Siapa Saja?
Zat besi: tiram, hati sapi, fortified cereal, bayam, cokelat hitam, kacang putih, lentil, tahu
Asam lemak omega3: kenari, biji chia dan rami, salmon, herring, sarden
Vitamin A: hati sapi, herring, susu sapi, keju ricotta, ubi jalar, wortel, melon
Vitamin B: dada ayam, hati sapi, kerang, tuna, salmon, buncis, kentang, pisang
Vitamin C: paprika merah dan hijau, jus jeruk dan jeruk bali, stroberi, brokoli
Zinc: tiram, ayam, daging babi, daging sapi panggang, kepiting raja Alaska, lobster, biji labu
Folat: hati sapi, nasi, fortified cereal, kacang polong, bayam, asparagus, kubis
Magnesium: bayam, labu dan biji chia, susu kedelai, kacang hitam, almond, kacang mete, kacang tanah
Baca Juga: Info Loker Juli 2022 Tegal: Sosro Cari Administrasi Staff Minimal Lulusan D3 Akuntansi, Ini Cara Daftarnya!
Konsumsi juga makanan dan minuman kemasan yang mengandung prebiotik dan probiotik
Prebiotik adalah makanan yang memberi nutrisi pada bakteri yang sudah hidup di dalam usus, sedangkan probiotik sebenarnya mengandung bakteri sehat itu sendiri.
Diet yang mencakup pre dan probiotik membantu menjaga keseimbangan keadaan homeostasis (stabilitas) di usus.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa mereka mungkin berperan dalam respons tubuh terhadap stres dan depresi.
Baca Juga: Kenapa Idul Adha di Indonesia dan Arab Saudi Berbeda? Begini Penjelasan Kemenag
Beberapa makanan yang mengandung prebiotik atau probiotik adalah:
Allium: bawang putih, bawang bombay, daun bawang
Sayuran: artichoke dan asparagus
Buah-buahan: apel dan pisang
Biji-bijian: barley dan oat
Makanan fermentasi: yogurt, kefir, buttermilk, kimchi, asinan kubis, tempe, kombucha
Konsumsi Biji-bijian Secara Utuh
Baca Juga: Tjahjo Kumolo Meninggal, Presiden Jokowi Ucap Belasungkawa di Rumah Duka
Biji-bijian utuh adalah sereal seperti beras, gandum, dan oat yang dibiarkan utuh selama pemrosesan.
Oleh karena itu, makanan itu mengandung lebih banyak serat dan nutrisi daripada biji-bijian olahan yang memiliki bagian tertentu dari tanaman yang dibuang.
Satu studi baru-baru ini termasuk lebih dari 3.000 orang dewasa menemukan bahwa asupan serat makanan yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko kecemasan, depresi, dan tekanan psikologis yang lebih rendah.
Terlebih lagi, jenis serat yang ditemukan dalam biji-bijian mungkin memiliki efek anti-inflamasi saat dicerna di usus, yang juga dapat bermanfaat bagi kesehatan mental melalui sumbu usus-otak.
Oleh karena itu agar diet lebih efektif dan memberikan manfaat lebih yaitu memengaruhi kesehatan mental, coba terapkan tips di atas.***