Tips Kesehatan: Kiat Khusus Mengolah Tubuh yang Ideal di Tengah Kepadatan Aktivitas Sehari-hari

- 15 September 2022, 15:10 WIB
Ilustrasi olahraga. Ada kiat khusus yang bisa dilakukan untuk mengolah tubuh ideal dan tetap bugar meskipun aktivitas padat.
Ilustrasi olahraga. Ada kiat khusus yang bisa dilakukan untuk mengolah tubuh ideal dan tetap bugar meskipun aktivitas padat. /Pexel.com/William Choquette/

PR BEKASI - Menjaga tubuh sangat dibutuhkan agar kondisi tetap bugar dan fit di tengah padatnya aktivitas yang dilakukan sehari-hari.

Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Usia Lanjut Kementerian Kesehatan, Kartini Rustandi membagikan kiat khusus untuk mengola tubuh yang ideal.

Perlu waktu khusus yang terpisah dari kegiatan sehari-hari untuk dapat mengolah badan dengan baik.

“Setiap orang harus mempersiapkan diri untuk berolahraga minimal 30 menit setiap hari. Seperti seorang karyawan yang bisa berolahraga sepulang kerja, seorang ibu bisa mencari waktu di siang atau sore hari setelah kesibukannya selesai, yang pasti dalam kondisi tenang," kata Kartini dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara News, Kamis, 15 September 2022.

Baca Juga: Persikabo 1973 Enggan Kecolongan saat Kontra PSS Sleman di Pertandingan Pekan ke 10 BRI Liga 1

Tak hanya itu, kegiatan menolah tubuh secara fisik pun terpisah dari kegiatan sehari-hari dirumah.

Seperti menyapu, mengepel, mencuci piring, ataupun mencuci mobil.

Prinsi olehraga Baik, Benar, Terukur, dan Teratur (BBTT) diperlukan agar berjalan dengan efektif.

Prinsip "Baik" dapat diartikan dengan melakukan aktivitas yang disesuaikan dengan kemampuan tubuh dan bertahap, serta berkesinambungan.

Baca Juga: Link Pembelian Tiket Presale One Piece Red di Indonesia, Dibuka Pukul 12.00 WIB Hari Ini

Prinsip "Benar" dapat diartikan melalui tahapan yang diawali dengan melakukan pemanasan sebelum mulai berolahraga.

Hal itu dimaksudkan untuk menghindari cedera dan tidak lupa menutup gerakan olahraga dengan pendinginan.

Dalam prinsip "Benar" menurut Kartini bisa juga dikaitkan dengan pola makan.

Contohnya saja sebelum memutuskan untuk beraktivitas fisik, dua jam sebelumnya sudah berhenti makan.

Baca Juga: Rahmat Effendi Dituntut 9,5 Tahun Penjara, Berikut Penjelasan JPU

Pasalnya, jika setelah makan langsung beraktivitas fisik maka akan mengakibatkan sesak napas.

Prinsip "Terukur" dalam hal ini dapat diartikan jika kita benar-benar berada dalam zona latihan.

Zona latihan ini bisa dilihat dari perhitungan denyut nadi yaitu dengan rumus '220 - umur x 60 - 80 persen'.

Untuk yang baru berolahraga, dibutuhkan pendamping atau instruktur.

Baca Juga: Kapan One Piece 1060 Rilis? Berikut 2 Link Baca Manga hingga Spoiler Tambahan

“Olahraga dapat dilakukan dengan kegiatan sederhana seperti: Meremas bola atau berjalan kaki dari stasiun kereta api ke kantor. Namun, kita juga harus memperhatikan jika tidak semua orang memiliki kebutuhan yang sama. Jadi perlu juga mendapat arahan dari instruktur dan ahli,” kata Kartini.

Prinsip terakhir adalah "Teratur", dapat diartikan durasi latihan harus konsisten.

Misalnya latihan dilakukan dalam seminggu ada tiga hingga lima kali sesi latihan dengan baik dan benar.

Pertimbangan kegiatan olahraga antara pria dan wanita pun dibutuhkan agar bisa efektif dan bermanfaat.

Baca Juga: Big Mouth Episode 15 Kapan dan Jam Berapa? Go Mi Ho Pamit, Park Chang Ho Maju jadi Balon Walikota

Menjaga kesehatan dapat diawali dengan diri sendiri, produktif, bugar dan emmpersiapkan diri untuk usia produktif yang aktif dan usia lansia yang SMART (Sehat, Mandiri, Aktif, dan Produktif)

Ditekankan oleh Kartini, untuk menjaga tubuh harus dilakukan sejak dini, saat usia masih muda.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x