Tak Hanya Dirasakan Wanita, Pria Juga Berpotensi Trauma Usai Istri Melahirkan

- 28 Juni 2020, 19:54 WIB
Ilustrasi melahirkan.
Ilustrasi melahirkan. //Unsplash

PR BEKASI - Proses persalinan dapat menciptakan pengalaman traumatis atau dikenal dengan istilah Post-natal Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Tidak hanya istri yang mengalaminya namun juga sang suami pun juga bisa ikut merasakan.

Pria yang mengalami trauma setelah istri melahirkan akan mengeluarkan beberapa gejala seperti mudah cemas, sensitif hingga sering teringat pada kejadian saat persalinan.

Melahirkan memang bukan proses yang mudah, oleh karena itu, ada sekira 9 persen wanita yang dilaporkan mengalami kondisi PTSD setelah persalinan dan rasa nyeri disebut sebagai pemicunya.

Baca Juga: Cek Fakta: Warga Bekasi Dikabarkan Meninggal Dunia Akibat Pakai Masker Saat Bersepeda 

Meski terbilang masih jarang bagi seorang ayah baru mengalami PSTD, namun menurut psikolog Ajeng Raviando, salah satu faktor yang menjadi penyebab pria mengalami stres adalah menyaksikan proses melahirkan secara langsung.

"Banyak orang kan tidak menyangka, buat pria terutama, bahwa proses melahirkan semengerikan itu. Apalagi kalau misalnya dalam proses kelahiran itu terjadi sesuatu yang urgent dan di luar prediksi, jadinya suami ini bisa trauma," ujar Ajeng melalui keterangan resminya dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Minggu, 28 Juni 2020.

Ajeng mengatakan para suami perlu mempersiapkan diri menjelang persalinan buah hatinya  seperti mempelajari hal-hal seputar proses melahirkan hingga persiapan mental agar bisa mendampingi istri selama persalinan.

Baca Juga: Cek Fakta: MPR dan KPU Dikabarkan Sepakat Jokowi Jadi Presiden RI Hingga 2027 

Kesiapan mental berguna untuk menghadapi kejadian yang tak terduga atau di luar perkiraan.

Kondisi-kondisi seperti pendarahan hebat, proses persalinan yang sangat lama atau reaksi istri saat melahirkan disebut bisa menjadi pemicu adanya trauma pada pria.

"Pas proses melahirkan istrinya kesakitan banget, jerit-jerit sampai menangis. Emosi ini kan bisa menular ke suami dan membekas setelahnya. Walau dia tidak merasakan secara langsung, tapi dia menyaksikan dan itu bisa sangat traumatis," katanya.

Selain itu, Ajeng juga mengatakan bahwa ketidakberdayaan untuk membantu istri dan bayi terutama saat proses persalinan yang disertai penyulit dan komplikasi juga menjadi pemicu trauma pada suami.

Baca Juga: AC Disebut Mempercepat Membantu Penyebaran Virus Corona, Benarkah? 

Dia mengatakan bahwa tanda-tanda trauma atau stres pasca-persalinan atau PTSD yang dialami pria tidak jauh berbeda dengan wanita.

Berbeda dengan istri yang sumber traumanya lebih banyak karena sensasi nyeri, suami cenderung teringat dengan seluruh suasana yang terekam di otaknya. Apa yang ia dengar dan lihat, sulit terhapus dari ingatan.

"Karena suami kan melihat langsung, jadi kemungkinan besar gambaran proses melahirkan itu terekam jelas. Misalnya, ketika melihat darah, ia jadi teringat saat istrinya perdarahan, atau saat mendengar anaknya nangis. Bahkan ingatan dari penciuman, seperti bau obat atau bau yang mengingatkan dengan rumah sakit, akan memicu rasa cemas," kata Ajeng.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x