Penularan Covid-19 Kerap Terjadi Melalui Tangan, Pakar: Pemahaman Cuci Tangan Harus Dikampanyekan

- 12 Oktober 2020, 15:48 WIB
Kawasan PKL Dakota Bersahaja yang baru saja dilaunching, menyediakan tempat cuci tangan dan menerapkan protokol kesehatan bagi pedagang dan pengunjung.
Kawasan PKL Dakota Bersahaja yang baru saja dilaunching, menyediakan tempat cuci tangan dan menerapkan protokol kesehatan bagi pedagang dan pengunjung. /Hj. Ati Suprihatin/Galamedia./

PR BEKASI – Syamsul Arifin, Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk Percepatan Penanganan COVID-19 mengatakan, penyebaran virus corona sering terjadi melalui sentuhan tangan.

Dia menjelaskan, penyakit saluran pernafasan seperti COVID-19 menyebar ketika percikan dahak (droplet) yang mengandung virus masuk ke dalam tubuh, melalui mata, hidung, atau mulut.

Namun, kata dia, penyebaran virus dari satu orang ke orang lain paling serin terjadi melalui tangan.

Baca Juga: Sri Mulyani Yakini Omnibus Law Bisa Mengeluarkan RI dari Jebakan Negara Berpendapatan Menengah

"Di saat kepatuhan masyarakat sudah meningkat terhadap penggunaan masker yang terstandar, malah sering terabaikan untuk cuci tangan. Hal ini penting karena kita tidak bisa menjamin apakah tangan tidak pernah menyentuh wajah atau masker," kata Syamsyul Arifin di Banjarmasin, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Senin, 12 Oktober 2020.

Lebih lanjut, dia mengatakan, penelitian pada 2016 dari New South Wales, Australia, menyebutkan bahwa orang-orang menyentuh wajah sekitar 23 kali dalam kurun waktu satu jam.

Hampir setengah dari sentuhan wajah melibatkan mulut, hidung, atau mata yang notabene menjadi jalur termudh bagi virus dan bakteri memasuki tubuh, menurutnya.

Baca Juga: Pakar Hukum Sebut Aksi Demonstrasi Tolak UU Ciptaker Tidak Lagi Murni sebagai Aspirasi Rakyat

Untuk itu, lanjut dia, mencegah penyebaran virus dengan rutin cuci tangan pakai sabun dan air mengalir sangat diperlukan. Mencuci tangan mungkin terlihat mudah.

Namun, kata dia, pada kenyataannya hanya 5 persen orang benar-benar memahami mencuci tangan yang baik dan benar.

"Pemahaman cuci tangan sangat perlu dikampanyekan terlebih dalam rangka memperingati hari cuci tangan pakai sabun sedunia pada tanggal 15 Oktober nanti," kata Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran ULM itu.

Baca Juga: Peneliti Ungkap 10 Kondisi Kesehatan Mental yang Mempengaruhi Generasi Milenial

Ia menambahkan, mencuci tangan dengan sabun dalam kondisi air mengalir dapat menurunkan risiko terkena penyakit bakterial sebesar 50 persen.

Namun, syaratnya lama waktu yang diperlukan agar bersih dari sebagian besar virus maka mencuci tangan setidaknya selama 20 hingga 30 detik.

Sementara, kondisi tangan setelah dicuci juga patut jadi perhatian.

Baca Juga: Cegah Klaster COVID-19, Kementerian PPPA Susun 4 Hal Protokol Kesehatan Keluarga

Komdisi tangan yang basah menyebarkan virus 1.000 kali lebih banyak daripada tangan yang kering.

Karena itulah, sangat penti untuk mengeringkan tangan dengan sekali pakai setelah dicuci.

"Dengan cuci tangan yang benar, maka minimal dapat menurunkan risiko penularan COVID-19 sekitar 35 persen dan semakin sempurna jika diikuti penggunaan masker dan jaga jarak minimal 1.5 meter." katanya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah