Jadi Peristiwa Bersejarah, Paus Fransiskus Akan Kunjungi Irak Maret 2021 Mendatang

8 Desember 2020, 18:40 WIB
Pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus.* /Agencia Brasil

PR BEKASI - Paus Fransiskus dikabarkan sudah 15 bulan lamanya tidak melakukan kunjungan luar negeri. Sehingga, pada 5 hingga 8 Maret 2021 mendatang, ia akan melakukan kunjungan bersejarah ke Irak.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Kantor Pers Takhta Suci Vatikan, Matteo Bruni. Ia mengumumkan berita tersebut pada Senin, 7 Desember 2020 kemarin.

Ia juga mengatakan bahwa Paus telah menerima undangan dari Republik Irak dan Gereja Katolik setempat. Diketahui bahwa hal ini akan menjadi Perjalanan Apostolik yang mencakup empat hari dan empat provinsi Irak.

Baca Juga: Dituding Tertawakan Polemik Penembakan Laskar FPI, Warganet Sentil Bunda Maia: Astagfirullah

"Beliau akan mengunjungi Baghdad, dataran Ur, terkait dengan memori Ibrahim, kota Erbil, serta Mosul dan Qaraqosh di dataran Niniwe," kata komunike Vatikan, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Vatikan News pada Selasa, 8 Desember 2020.

Rencana perjalanan Paus tersebut akan dirilis di kemudian hari dan akan mempertimbangkan perubahan status darurat kesehatan di seluruh dunia.

Kemudian, Kementerian Luar Negeri Irak mengatakan bahwa kunjungan Paus akan menjadi peristiwa bersejarah dan dukungan bagi semua warga Irak dari semua sektor.

Baca Juga: Penjualan Airbus Turun hingga 34 Persen Akibat Pandemi Covid-19

"Ini juga mewakili pesan perdamaian ke Irak dan kawasan secara keseluruhan, menegaskan kesatuan posisi kemanusiaan dalam menghadapi ekstremisme dan konflik, dan mempromosikan keragaman dan toleransi. Dan koeksistensi," tulis pernyataan Kemenlu Irak.

Dikabarkan bahwa Paus Fransiskus sangat ingin untuk mengunjungi Irak. Sebelumnya, di sebuah pertemuan antarlembaga bantuan Katolik, Pus sempat mengatkan bahwa dirinya ingin sekali mengunjungi Irak pada 2020 ini.

Paus juga mengungkapkan bahwa dirinya terus memikirkan Irak serta ia berharap agar Irak dapat menghadapai masa depan melalui upaya damai tanpa terjadi konflik.

Baca Juga: Muhammadiyah Minta Polri Terbuka Terkait Investigasi Kasus Penembakan Laskar FPI

"Saya terus memikirkan Irak, ke mana saya ingin pergi tahun depan, dengan harapan bahwa Irak dapat menghadapi masa depan melalui upaya damai dan bersama demi kebaikan bersama di pihak semua elemen masyarakat, termasuk agama, dan tidak jatuh kembali ke permusuhan yang dipicu oleh konflik yang membara dari kekuatan regional," kata Paus Fransiskus pada pertemuan 10 Juni 2019.

Kunjungan Paus Fransiskus akan merealisasikan mimpi pendahulunya yakni, Paus St. Yohanes Paulus II. Paus Polandia itu telah merencanakan untuk melakukan perjalanan ke Irak pada akhir tahun 1999 silam.

Namun, perjalanan itu tidak pernah terjadi karena Saddam Hussein memutuskan untuk menundanya, setelah berbulan-bulan negosiasi.

Baca Juga: Pamer Cincin Usai Dilamar Vicky Prasetyo, Kalina Oktarani: Aku Siap Jadi Makmum Kamu

Diketahui, sekira 1 persen penduduk Irak beragama Kristen dari sejumlah denominasi. Negara ini telah mengalami eksodus umat Kristen dalam beberapa tahun terakhir ketika Irak didera oleh siklus kekerasan, termasuk kebangkitan ISIS.

Kelompok-kelompok ekstremis berulang kali menyerang gereja sejak invasi AS tahun 2003 lalu yang memicu kerusuhan sipil selama lebih dari satu dekade.

Sebelum pandemi Covid-19, Paus Fransiskus telah mengunjungi beberapa negara mayoritas Muslim, termasuk Uni Emirat Arab. Perjalanan Paus Fransiskus ke UEA pada Februari 2019 lalu menandai kunjungan pertama Paus ke semenanjung Arab.

Baca Juga: Teringat Cara SBY Tangani Masalah Bangsa, Andi Arief: Jangan Ada Darah yang Tumpah Lagi

Meskipun populasi Kristen menyusut, Irak dianggao merupakan wilayah yang sangat penting dalam Alkitab. Menara Babel, dataran Ur Abraham, Taman Eden dan tempat-tempat yang disebutkan dalam Alkitab lainnya terletak di Irak.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: vatikan news

Tags

Terkini

Terpopuler