WHO Investigasi Dugaan Adanya Temuan Varian Baru Covid-19 di Inggris

15 Desember 2020, 13:12 WIB
Ilustrasi virus corona atau covid-19. /PIXABAY

PR BEKASI - Kepala Penanganan Gawat Darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Michael Ryan, menanggapi dugaan adanya temuan varian Covid-19 di Inggris.

Setelah menerima laporan tersebut, Ryan mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan investigasi untuk meneliti karakteristik dari varian baru Covid-19 itu dan menentukan langkah perlu diambil.

Selanjutnya, Ryan menjelaskan bahwa sejauh ini tidak ada bukti bahwa varian baru Covid-19 tersebut memiliki perilaku yang berbeda dengan varian lama.

Baca Juga: Diklaim Cegah Penularsn Covid-19, Ratusan Warga Estonia Berenang di Sungai Bersuhu Dingin

Dengan kata lain, belum tentu varian baru itu lebih berbahaya atau bisa menyebar dengan lebih cepat dari satu orang ke orang lainnya.

"Kami mengetahui varian genetis tersebut dilaporkan muncul pada 1000 individu di Inggris. Otoritas setempat tengah meneliti signifikansinya. Kami sendiri sudah melihat berbagai varian karena Covid-19 berevolusi dan berubah seiring berjalannya waktu," kata Ryan, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Selasa, 15 Desember 2020.

Hal yang sama disampaikan oleh Kepala Teknis WHO, Maria Van Kerkhove. Menurutnya, varian baru itu masih dikaji, akan tetapi ia menyakini bahwa virus tersebut tidak memiliki karakteristik yang jauh berbeda dari virus sebelumnya.

Baca Juga: Bupati Bogor Penuhi Panggilan Polda Jawa Barat Terkait Kasus Kerumunan di Megamendung

"Belum ada bukti bahwa varian baru ini akan memiliki perilaku berbeda," katanya.

Sebelumnya, varian baru dari Covid-19 tersebut terdeteksi di empat lokasi di Inggris. Keempat lokasi tersebut yakni, London, Kent, Essex, dan Hertfordshire.

Alhasil, pembatasan sosial di keempat tempat tersebut perlu disesuaikan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk dari munculnya varian baru itu.

Baca Juga: Dituduh Selingkuh, Lucky Perdana Akui Sudah Punya Istri Baru dan Ungkap Sosok Veronica Sesungguhnya

Pembatasan sosial di London, misalnya, akan ditingkatkan ke level tertinggi yaitu tingkat tiga. Di tingkatan tersebut, tempat hiburan akan ditutup, tempat makan hanya boleh melayani take away, dan tempat penginapan tidak boleh menerima tamu.

Selain itu, warga juga diimbau untuk tidak berpergian, bekerja dari rumah saja, kecuali situasi darurat mendesak mereka untuk keluar dari rumah.

Diketahui bahwa tempat-tempat olahraga, termasuk stadion masih diperbolehkan untuk beroperasi. Namun, di tingkat tiga, event olahraga harus diselenggarakan tanpa penonton.

Baca Juga: Alami Kenaikan Kasus Covid-19, Pemkab Bekasi Mulai Gunakan Hotel untuk Tempat Isolasi Mandiri

Per berita ini ditulis, Inggris mencatatkan 1.8 juta kasus dan 64 ribu kematian akibat Covid-19.

Untuk menekan angka pertumbuhan, Inggris telah mengesahkan vaksin Covid-19 dari Pfizer dan BioNTech.

Vaksinasi tahap pertama pun telah dimulai dengan jumlah yang tersedia 800 ribu dosis atau cukup untuk 400 ribu warga.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler