Dipaksa Akui Kim Jong Un sebagai Tuhan, Umat Kristen di Korut Jadi Bahan Uji Coba Senjata Kimia

28 Desember 2020, 15:25 WIB
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. /KCNA

PR BEKASI - Yayasan Kristiani Open Doors mengungkapkan rezim Kim Jong Un menjadikan umat Kristen di Korea Utara sebagai bahan uji coba senjata kimia.

Diketahui, agama Kristen dilarang di Korea Utara, dikarenakan publik negara komunis tersebut dipaksa untuk mengakui Kim Jong Un sebagai tuhan.

Oleh karena itu, banyak penganut Kristen di Korea Utara dikirim ke kamp konsentrasi maupun kamp kerja paksa.

Baca Juga: Sayangkan Jika PTPN Ingin 'Habisi' Pesantren HRS, Refly Harun: Tempuh lah Jalur Hukum yang Beradab

Direktur Komunikasi Open Doors wilayah Asia, Jan Vermeer mengungkapkan perlakuan mengerikan yang dilakukan rezim Kim Jong Un kepada umat Kristen.

“Di bawah rezim Kim Jong Un, bila ada yang terbukti menganut kepercayaan agama maka mereka akan ditangkap dan dijebloskan ke kamp-kamp untuk melakukan kerja paksa dan diberi doktrin rezim Kim Jong Un,” katanya.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, mereka juga menjalani pendidikan ulang atau tes senjata biologi dan kimia yang memuakkan.

Baca Juga: 'Keajaiban' Natal, Wanita di AS Melahirkan Usai Hanya Tahu Kehamilan 30 Menit Sebelumnya

“Kami telah mendengar hal-hal seperti senjata biologis dan pengujian senjata kimia yang digunakan pada tahanan di kamp-kamp revolusioner,” kata Jan Vermeer.

Dirinya menambahkan, bila umat Kristen yang ditangkap oleh mereka diketahui merupakan pemuka agama seperti pastur atau pendeta maka mereka dijamin tidak akan pernah terlihat lagi.

“Jika Anda seorang pemimpin Kristen di negara, atau jika itu menunjukkan bahwa Anda memiliki iman yang sangat kuat, itu berarti Anda akan dikirim ke kamp kerja paksa politik. Artinya tidak ada pendidikan ulang, juga tidak ada pembebasan,” katanya.

Baca Juga: Hasil Liga Inggris 2020/2021 Pekan ke-15: West Brom Kubur Tren Kemenangan Kandang Liverpool

Diketahui, di dalam kamp tersebut mereka akan dididik berperilaku baik serta dicekcoki ideologi Komunis dengan lama lima sampai 20 tahun lamanya.

Menurut data yang diungkapkan Open Doors, Korea Utara dinyatakan sebagai penganiaya umat Kristen terburuk di dunia.

Dari 25,7 juta orang di negara bagian itu, mereka memperkirakan ada 300.000 orang Kristen di Korea Utara.

Baca Juga: Gerak Cepat Kemenlu, Polisi Malaysia Akan Tindak Tegas Pelaku Video Parodi Lagu 'Indonesia Raya'

Dari 300.000 orang Kristen, Open Doors memperkirakan 50.000-70.000 saat ini dipenjara di kamp kerja paksa karena iman mereka.

Karena penganiayaan terhadap orang Kristen di negara tersebut, para orang tua dipaksa untuk merahasiakan iman mereka dari anak-anak mereka sendiri.

Hal tersebut dikarenakan, di Korea Utara orang terdekat baik itu teman maupun keluarga kemungkinan besar merupakan mata-mata rezim.

Baca Juga: Hasil Liga Inggris Pekan ke-15: Jual Beli Serangan, West Ham dan Brighton Harus Puas Berbagi Poin

Jan Vermeer menyamakan perlakuan rezim Kim Jong Un tersebut sama dengan yang diperlakukan Nazi Jerman terhadap umat Yahudi di Eropa.

“Ini sangat mirip dengan apa yang dilakukan Nazi Jerman pada umat Yahudi di era perang dunia kedua,” katanya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler