Gara-gara Selfie Setelah Disuntik, Yunani Hentikan Program Vaksinasi untuk Pejabat Negara

1 Januari 2021, 11:55 WIB
Ilustrasi vaksinasi covid-19. /pixabay.com/whitesession

PR BEKASI - Vaksinasi Covid-19 mulai dilakukan di beberapa negara termasuk Yunani. Akan tetapi, pemerintah Yunani memutuskan untuk menghentikan vaksinasi Covid-19 bagi para pejabat senior negara.

Alasannya, karena ulah sebagian dari pejabat tersebut yang berswafoto setelah mendapat suntikan vaksin Covid-19.

Dikabarkan bahwa aksi pejabat tersebut telah dikritik keras oleh serikat perawat dan oposisi karena dianggap tidak peka terhadap kondisi yang tengah melanda dunia tersebut.

Baca Juga: Gratis! Tinggal 2 Hari Lagi, Segera Daftar Pelatihan Balai Kemnaker Bekasi

Wakil juru bicara pemerintah juga menyebutkan bahwa swafoto vaksinasi Covid-19 itu merupakan hal yang tidak seharusnya dilakukan.

"Selfie (vaksinasi) ini salah. Simbolisme seputar masalah ini telah habis pada tingkat tertinggi dan tidak diperlukan lagi," kata Aristotelia Peloni, seorang wakil juru bicara pemerintah, kepada radio swasta Parapolitika seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Euronews pada Jumat, 1 Januari 2021.

Awalnya, 126 pejabat senior Yunani direncanakan akan menerima vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNTech. Namun, hal tersebut dihentikan setelah 66 pejabat menerima suntikan vaksin Covid-19.

Baca Juga: Kritik FPI Usai Dibubarkan, Dewi Tanjung: Pasukan Ubur-ubur Panik, Gak Ada Hubungan dengan Islam

"Para menteri kabinet dan sekretaris jenderal mereka telah mengantre untuk selfie dengan vaksin, sementara dokter, perawat, dan pekerja lini depan lainnya mungkin harus menunggu giliran hingga akhir musim panas untuk mendapatkan vaksinasi,” kata pemimpin oposisi sayap kiri, Alexis Tsipras.

Diketahui, Yunani telah mencatat hampir 4.700 kematian sejak awal pandemi dan lebih dari 135.900 infeksi yang dikonfirmasi, menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC).

Mayoritas negara anggota UE memulai kampanye vaksinasi mereka pada 27 Desember atau enam hari setelah vaksin  Pfizer-BioNTech disetujui oleh European Medicines Agency (EMA).

Baca Juga: Ajak Masyarakat Wisata ke Danau Toba, Sandiaga Uno: Tak Kalah Indah dengan Swiss dan Grand Canyon

Sementara, peluncuran vaksin telah dikoordinasikan oleh Komisi Eropa yang mengirimkan pengiriman pertama dari sekitar 10 ribu dosis vaksin ke semua 27 negara anggota pada 26 Desember.

Pengiriman 200 juta dosis pertama vaksin Pfizer-BioNtech harus diselesaikan sebelum September 2021 mendatang.

Vaksin kedua yang dikembangkan oleh Moderna diharapkan disetujui oleh EMA pada 6 Januari. Komisi telah membeli 80 juta dosis untuk negara-negara anggota dengan opsi untuk meminta jumlahnya digandakan.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Euro News

Tags

Terkini

Terpopuler