Dianggap Terlalu Berani, Jack Ma Sudah Jadi Target Pemerintah China Sejak Lama

4 Januari 2021, 14:03 WIB
Pengusaha asal China, Jack Ma. /The New York Times

PR BEKASI - Pengusaha asal China, Jack Ma dikabarkan menghilang setelah ia mengkritik pemerintah China melalui pidatonya secara terbuka beberapa waktu lalu.

Salah satu orang terkaya di China sekaligus pendiri dari Alibaba Group itu sudah sebulan lebih tidak menampakkan diri ke publik.

Selain itu, Jack Ma juga dikabarkan tiba-tiba menghilang tak lama setelah otoritas China menghalangi rencana kelompok usaha finansial barunya, Ant Group, melantai di pasar saham.

Baca Juga: Dengan Pengamanan Ketat, 62.560 Dosis Vaksin Covid-19 Tiba di Semarang

Namun, tidak sedikit yang menyebutkan bahwa ia menghilang lantaran hubungannya yang tidak baik dengan Pemerintah China.

Diketahui bahwa anggapan tersebut tidak sepenuhnya salah. Karena, sudah lama China menyasar  pengusaha yang telah dinilai sukses tersebut.

Bukan hanya karena kritiknya saja, tetapi juga pengaruh Jack Ma yang kian kuat di China. Ia dianggap tidak pernah takut membuat atau menyuarakan perubahan yang mempengaruhi status quo di negeri tirai bambu.

Baca Juga: KPK Buka Lelang 3 Tanah dan Bangunan Hasil Perkara M Nazaruddin, Berikut Rincian Luasnya

Via Alibaba dan Ant, ia berperan untuk mengubah bagaimana cara orang membelanjakan, meminjam, hingga menyimpan uang. Beberapa orang bahkan sampai menyebutnya "Daddy Ma" saking influentialnya ia. 

"Ma tidak takut menjadi sorotan. Dia menyukainya, menggunakannya untuk menunjukkan keyakinannya, termasuk soal pasar dan perdagangan terbuka...Karakteristik itu membuatnya berbeda dibanding kebanyakan pebisnis China," kata mantan Wakil Presiden Hubungan Eksternal Huawei, William Plummer, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Quartz pada Senin, 4 Januari 2021.

Soal kritikan, salah satu yang membuat Jack Ma disorot Pemerintah China adalah pernyataannya soal "Mentalitas Toko Gadai" pada Oktober lalu, Jack Ma mengatakan bahwa cara kerja bank-bank China seperti toko gadai dan menurutnya hal itu tak lepas dari cara pandang Pemerintah China yang sudah usang.

Baca Juga: Sebut FPI Bukan Ormas Terlarang seperti PKI, Fadli Zon: Penjelasan Pak Hamdan Jelas dan Terang

Imbasnya, Ma mengungkapkan, hal itu malah memperlamban inovasi di China yang justru menjadi motor penggerak ekonomi di sana.

Selanjutnya, ungkapan kritikan itu sampai ke telinga Presiden China Xi Jinping.  Atas pernyataan tersebut dan menganggap Jinping marah besar dan menilai bahwa Jack Mas sudah kelewatan.

Ditambah pengaruh Jack Ma yang kian kuat, Xi Jinping kemudian meminta grup usaha Jack Ma ditindak. Sejak saat itu, kelompok usaha Jack Ma, baik Alibaba Group maupun Ant Group, menjadi sasaran Pemerintah Cina. Kebanyakan terkait isu persaingan usaha.

Baca Juga: Al-Qaeda Berulah, Dua Tentara Prancis Tewas Usai Kendaraan Lapis Baja Hantam Bom Rakitan

Sementara, kegagalan melantai di pasar saham pada bulan November lalu diketahui baru salah satu saja. Desember kemarin, otoritas China menginvestigasi Alibaba atas dugaan praktik monopoli.

Selain itu, otoritas China juga meminta Jack Ma untuk mereduksi operasi dari Ant Group yang dianggapnya "bermasalah" dalam hal layanan kredit, asuransi, dan manajemen keuangannya.

Hingga saat ini salah satu orang terkaya di China itu belum memberikan klarifikasinya juga keberadaannya belum diketahuim.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: QZ

Tags

Terkini

Terpopuler