Tega! Perusahaan China Denda Karyawannya yang Pergi ke Toilet Lebih dari Sekali Perhari

8 Januari 2021, 18:29 WIB
Ilustrasi karyawan hanya diberi jatah sekali perhari untuk pergi ke toilet. /Pixabay

PR BEKASI - Sebuah perusahaan China mendapat kecaman karena mendenda karyawannya yang pergi ke toilet lebih dari satu kali perhari.

Perusahaan itu adalah Anpu Electric Science and Technology, sebuah perusahaan China yang berbasis di Dongguan, provinsi Guangdong, mengaku memberlakukan kebijakan jatah pergi ke toilet sekali sehari.

Karyawan yang melanggarnya akan dikenakan denda sebesar 20 yuan (sekitar Rp42.000, kurs Rp14.000).

Baca Juga: Sanggah Aksi Blusukannya hanya 'Gincu', Risma: Apa Kita Sudah Mati Rasa Melihat Begitu Diam saja? 

Kebijakan tersebut bocor di media sosial lokal setelah diunggah oleh karyawan yang tidak puas, setidaknya tujuh anggota staf dihukum pada tanggal 20 dan 21 Desember 2020.

Aturan tersebut telah memicu kemarahan online, tetapi pejabat perusahaan menjelaskan keputusan manajemen untuk membuat aturan aneh tersebut beralasan bahwa banyak karyawan yang malas dan menggunakan waktu istirahat ke toilet untuk merokok dan menghindari tugas mereka.

“Faktanya adalah para pekerja malas bekerja, ” ucap manajer perusahaan, bermarga Cao, mengatakan kepada Guangdong TV.

“Manajemen berbicara dengan para pekerja itu berkali-kali, tetapi belum mencapai hasil yang positif,” tambahnya.

Baca Juga: Sempat Isolasi Mandiri karena Positif Covid-19, Irfan Hakim: Gue Enggak Mau Lagi, Tersiksa Banget 

Cao menambahkan bahwa aturan pembatasan waktu istirahat ke toilet dianggap sebagai alternatif yang lebih baik daripada memecat staf, karena mencari pekerja baru akan lebih sulit.

Dia juga mengklarifikasi bahwa pelanggar tidak diminta untuk membayar denda 20 yuan, malah jumlah tersebut dipotong dari bonus bulanan mereka.

Menariknya, sesuai dengan kebijakan perusahaan, para pekerja yang ingin istirahat lebih dari satu kali ke toilet sehari, harus mendaftar ke bos mereka sebelum mengunjungi kamar kecil, yang hanya membuat marah warganet China. Namun, ada beberapa orang yang justru bersimpati dengan perusahaan.

“Beberapa karyawan terlalu lama menggunakan toilet dan sering menggunakannya. Ini pasti akan merusak produktivitas perusahaan,” ucap salah satu pengguna weibo seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Oddity Central, Jumat 8 Januari 2021.

Baca Juga: Salip Bos Amazon, Elonk Musk Kini Jadi Orang Kaya Nomor Wahid di Dunia 

"Namun, kebanyakan orang mengecam Anpu Electric Science and Technology dan manajemennya, menyebut aturan itu eksploitatif dan memalukan," ucapnya.

Era apa ini? Kebebasan pergi ke toilet telah menjadi sebuah kemewahan,” ucap salah satu pengguna Weibo yang mengeluh.

Berita tentang hukuman istirahat toilet menarik perhatian Biro Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial Kota Dongguan.

Pejabat di sana telah memulai penyelidikan atas masalah tersebut, tetapi mereka telah memberi tahu publikasi China The Paper bahwa aturan itu ilegal.

Baca Juga: Kasihani Habib Rizieq yang Dikabarkan Sakit, Refly: Penegakan Hukum di Republik Ini Menyedihkan 

Rupanya, istirahat ke toilet adalah masalah serius di China, dengan perusahaan swasta mengambil segala macam tindakan aneh untuk meminimalkan waktu yang dihabiskan oleh staf di kamar kecil.

Tahun lalu, kami menulis tentang perusahaan yang memasang pengatur waktu di kamar mandi dan SCMP melaporkan bahwa pada 2018, raksasa teknologi NetEase menghabiskan Rp4.299 juta untuk memblokir layanan internet di kamar mandinya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Oddity Central

Tags

Terkini

Terpopuler