Tak Hanya Manusia, Badak Juga Kesulitan Bertemu dengan Jodohnya Saat Pandemi Covid-19

16 Januari 2021, 14:09 WIB
Ilustrasi Badak kesepian karena pandemi Covid-19. /Pixabay

PR BEKASI – Tak hanya manusia, ternyata pandemi Covid-19 membuat seekor badak juga kesulitan bertemu dengan belahan jiwanya.

Badak kesepian itu berada di kebun binatang Bangladesh. Ia sedang mencari cinta barunya setelah kehilangan pasangannya tujuh tahun lalu.

Namun, pandemi ikut membatasi perjalanannya, sehingga ikut menghambat upaya pihak kebun binatang untuk menjodohkan badak bernama Kanchi itu.

Kanchi adalah bintang di Kebun Binatang Nasional Bangladesh, berada pada usia paling subur.

Baca Juga: Pakar Medis China Minta Vaksin Pfzier Ditangguhkan Usai Puluhan Warga di Norwegia Tewas

Namun sejak kematian pejantannya pada tahun 2014, dia telah hidup sendiri di kandangnya yang berlumpur.

Kesepian yang dirasakan si badak Kanchi sangat terlihat oleh para pengunjung yang setiap tahun mengunjungi landmark Dhaka.

Kanchi menolak makanan dan sering tidak patuh kepada penjaganya, Farid Mia, yang sehari-hari merawat badak tersebut.

Binatang vegetarian seberat satu ton itu diberi makan enam kilogram padi dan satu kilogram buncis setiap hari.

Baca Juga: Dijodoh-jodohkan dengan Lawan Mainnya di Film Ikatan Cinta, Arya Saloka: Gue Sih Bodo Amat

"Suasana hatinya sering berubah-ubah. Kadang-kadang dia tidak menanggapi panggilan saya. Ini terutama karena dia tumbuh sendirian selama ini," kata Mia, seperti dikutip dari Scince Alert, Sabtu, 16 Januari 2021.

"Aku sering memberitahunya bahwa kita akan segera mencarikannya pejantan. Tapi dia gelisah. Dia sangat membutuhkan pasangan," ujarnya.

Saat diwawancarai oleh AFP, Abdul Latif, kurator kebun binatang, mengatakan pandemi Covid-19, telah menutup upaya pihak kebun binatang untuk membawa badak jantan dari Afrika.

"Kami tahu dia merasa kesepian dan kami berusaha sebaik mungkin untuk membeli pasangan yang cocok," kata Latif.

Baca Juga: Sebut Mbak You Mirip Haikal Hassan, Habib Husin: Licin, Mau Ngeles Tapi Malah Ketahuan Bohong

Namun, diketahui ada lebih banyak perhatian yang diberikan kepada nasib Kanchi, sejak nasib buruk Kaavan, gajah paling kesepian di dunia menjadi berita utama internasional pada bulan November lalu.

Gajah Asia, yang telah sendirian sejak 2012, dipindahkan dari kebun binatang di Pakistan ke taman konservasi di Kamboja menyusul intervensi dari badan amal dan penyanyi global, Cher.

Namun para penjaga di Dhaka tak menginginkan nasib yang sama bagi Kanchi yang kini berada di usia paling subur itu.

“Badak bisa hidup sampai 38 tahun di penangkaran. Dia punya waktu bertahun-tahun lagi untuk tinggal di sini. Jadi, tugas kita mencari pasangan,” kata Latif.

Baca Juga: Masih Ada Laporan Warga yang Hilang, Basarnas Perpanjang Waktu Pencarian Korban Longsor di Sumedang
 
Sementara dia menunggu, Kanchi berjalan-jalan di sekitar ‘taman’ dan kubangan untuk menikmati spa lumpurnya.

Ia juga sering berjemur dengan malas, mengabaikan orang banyak yang datang untuk melihat dirinya.
“Kesehatannya baik-baik saja sekarang, tapi saya tidak tahu nanti,” kata Mia.

"Dia sangat membutuhkan pasangan dan segera," katanya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Scienc Aalert

Tags

Terkini

Terpopuler