'Semut Neraka' Prasejarah Terjebak di Resin Pohon sambil Menggigit Mangsanya Selama 99 Juta Tahun

17 Januari 2021, 20:17 WIB
Semut Neraka yang terjebak dalam resin pohon /(Barden DKK./ Current Biology, 2020. /Science Alert

PR BEKASI - Silsilah serangga yang telah lama punah, yang dikenal sebagai 'semut neraka', telah ditemukan membeku dalam resin pohon berumur 99 juta tahun, dengan rahang seperti sabit masih menjepit mangsanya.

Menurut para ilmuwan, predator ganas ini adalah spesies semut prasejarah yang baru diidentifikasi, yang dikenal sebagai Ceratomyrmex ellenbergeri.

Penemuan ini juga menjadi pertama kalinya untuk para ilmuan melihat semut neraka sedang aktif memakan buruannya. Makanan adalah kerabat kecoa yang juga sudah punah.

Menurut Philip Barden dari New Jersey Institute of Technology (NJIT)  fosil yang memperlihat aktivitas serangga atau hewan di masa lalu sangat jarang. 

Baca Juga: Pecahkan Rekor! Ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Juara Thailand Open 2021

"Perilaku fosil sangat jarang, terutama memangsa," kata Phillip Barden seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Science Alert, Minggu, 17 Januari 2021.

"Sebagai ahli paleontologi, kami berspekulasi tentang fungsi adaptasi kuno menggunakan bukti yang ada, tetapi melihat predator yang punah tertangkap dalam tindakan menangkap mangsanya sangat berharga," katanya.

Semut adalah salah satu spesies paling beragam di planet Bumi. Sampai saat ini, para ilmuwan telah mengidentifikasi lebih dari 12.500 spesies berbeda.

Menurut ilmuwan kemungkinan ada sekitar 10.000 lainnya di luar sana, menunggu untuk ditemukan.

Baca Juga: Singgung Khilafah dan Tokoh Tua Ganggu Islam, Fahri Hamzah: Ada yang Ingin Pecah Belah

Namun dari semua semut yang berjalan hari ini, tidak satupun dari mereka yang terlihat seperti yang ditemukan para ilmuwan di resin pohon dari Myanmar, Kanada, dan Prancis.

Faktanya, Barden mengatakan mulut semut neraka haidomyrmecine ini hampir tidak mirip dengan semua serangga yang hidup saat ini.

Semut neraka yang baru diidentifikasi ini menggunakan rahang bawahnya untuk bergerak ke atas dan menarik mangsanya ke dayung seperti tanduk di atas rahang semut itu.

Semut neraka lain yang ditemukan di masa lalu juga memiliki tanduk ini, dan sementara para ilmuwan mengira itu semacam penjepit, fosil berusia 99 juta tahun ini adalah bukti nyata pertama yang mendukungnya.

Baca Juga: Lapan: Penyusutan Hutan dalam 10 Tahun Terakhir Jadi Risiko Banjir di Kalimantan Selatan

Berlawanan dengan serangga purba ini, semut modern dan hampir semua heksapoda (serangga berkaki enam) hidup lainnya memiliki rahang yang hanya bergerak pada sumbu horizontal.

"Sejak semut neraka pertama ditemukan sekitar seratus tahun yang lalu, masih menjadi misteri mengapa hewan yang telah punah ini begitu berbeda dari semut yang kita miliki saat ini," kata Barden.

Spesies lain yang terperangkap dalam resin pohon telah ditemukan dilengkapi dengan mulut runcing, kemungkinan besar digunakan untuk meminum darah korbannya.

Baca Juga: Tak Mau Salahkan Kiwil dan Eva Belisima, Rohimah: Sebagai Istri Mungkin Saya Terlalu Lemah dan Bodoh

Sebaliknya, semut modern terlihat sangat berbeda.

Mereka memiliki mulut yang menghadap ke depan, yang membuat kepala mereka relatif sejajar dengan tanah, meskipun mereka dapat melihat ke atas dan ke sekeliling.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Scienc Aalert

Tags

Terkini

Terpopuler