Museum London Terima Donasi Balon Bayi Donald Trump Jelang Akhir Jabatan Presiden Amerika ke-45

19 Januari 2021, 10:41 WIB
Ilustrasi balon bayi Donald Trump di London, Inggris. /Elle/

PR BEKASI - Amerika Serikat (AS) saat ini menjadi sorotan sejumlah negara di dunia lantaran pada Rabu, 20 Januari 2021 besok akan menggelar pelantikan Presiden AS terpilih, Joe Biden.

Demi kelancaran acara tersebut, sejumlah pihak terkait hingga saat ini masih melakukan rangkaian persiapan. Selain itu, FBI dan aparat keamanan AS juga mengerahkan pasukan untuk melakukan penjagaan.

Hal tersebut dilakukan menyusul pasca-kerusuhan di US Capitol yang dikhawatirkan akan terulang kembali dan mengancam keamanan selama pelantikan berlangsung.

Baca Juga: Soroti Bencana Alam yang Menimpa Indonesia, Mantan Ketua MK Minta Perbaiki Urusan Ini

Sementara itu, Museum London, Inggris mendapat sumbangan unik yakni berupa balon sehari menjelang berakhirnya masa pemerintahan Presiden Donald Trump di AS.

Diketahui bahwa balon tersebut bukanlah balon biasa, tapi balon udara berbentuk karikatur Trump yang ditampilkan sebagai bayi raksasa, lengkap dengan popoknya.

Balon tersebut merupakan balon yang sama digunakan pengunjuk rasa untuk memprotes kedatangan Trump ke Inggris pada 2018 lalu. Kala itu, ribuan pengunjuk rasa memprotes kehadiran Trump yang mereka rasa tidak mewakili nilai-nilai yang diyakini warga Inggris untuk sejumlah isu penting.

Baca Juga: Selesai Tinjau Banjir Kalsel, Jokowi Terbang ke Sulawesi Barat Pantau Kondisi Warga Pasca-Gempa

Menurut mereka, Trump terlalu banyak membuat kebijakan-kebijakan yang berlandaskan pada kebohongan serta kebencian.

Oleh karena itu, bagi para demonstran, menampilkan Trump sebagai bayi yang tantrum adalah salah satu sindiran paling pas.

Karena balon yang menampilkan Trump sebagai bayi telanjang itu digunakan sebagai alat unjuk rasa, Museum London akan memajangnya bersama koleksi alat protes lainnya.

Baca Juga: Warga Margahayu Digegerkan dengan Penemuan Jasad Pria di Kontrakan, Diduga karena Sakit

"Dengan menerima balon ini, kami bisa mengenang apa yang terjadi di London saat itu sekaligus memotret semangat perlawanan yang ada di sana," kata Direktur Museum Sharon Ament, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Selasa, 19 Januari 2021.

Selanjutnya, sang kreator dari balon udara Trump, aktivis Leo Murray, merasa bangga Museum London mau menerima sumbangan balonnya.

Ia merasa terhomat dan beranggapan berarti balon ciptaannya telah menjadi bagian penting dari sejarah perlawanan terhadap Trump.

Baca Juga: Puji Listyo Sigit sebagai Calon Tunggal Kapolri, Tito Karnavian: Masih Berusia Muda tapi Matang

"Kami berharap keberadaan balon itu di museum menjadi pengingat soal kapan London berdiri tegak melawan Donald Trump. Di sisi lain, balon itu juga bisa menjadi panduan untuk mereka yang ingin melanjutkan perjuangan kami." kata Murray menegaskan.

Ketika Trump berkunjung ke Inggris pada 2018 lalu, dia merasa tersinggung dengan balon tersebut.

Menurutnya, keberadaan balon itu adalah tanda bahwa dirinya tidak diterima di London dan ia menjadi malas untuk berkunjung di sana.

Baca Juga: Pelantikan Joe Biden Akan Diramaikan Sejumlah Artis Papan Atas Amerika Serikat

"Mereka menerbangkan balon tersebut untuk membuatku merasa tidak nyaman...Saya pernah mencintai London dan saya lama tidak ke sana. Namun, ketika mereka membuatku merasa tidak diterima, buat apa saya bertahan (di London)," kata Trump saat itu.

Trump secara resmi tak akan lagi menjadi Presiden AS pada Rabu nanti, 20 Januari 2021 besok. Dirinya akan digantikan oleh Presiden AS Terpilih ke-46, Joe Biden.

Adapun Trump tengah menjadi sorotan akhir-akhir ini karena terlibat dalam kerusuhan US Capitol dan kemudian dimakzulkan untuk kedua kalinya oleh Parlemen AS.

Baca Juga: JKP jadi Program Jaminan Sosial Terbaru, Solusi bagi Pekerja yang Kehilangan Pekerjaan

Sementara itu, Trump juga dikabarkan bahwa dirinya akan angkat kaki dari Gedung Putih besok pagi dihari pelantikan Biden.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler