Sempat Dikabarkan Menghilang, Kini Jack Ma Dikabarkan Muncul Kembali di Hadapan Publik

20 Januari 2021, 14:19 WIB
Pengusaha asal China, Jack Ma. /The New York Times

PR BEKASI - Pengusaha atau pendiri Alibaba Group, Jack Ma, dikabarkan menghilang setelah mengkritik pemerintah China secara terbuka dalam pidatonya beberapa waktu lalu.

Jack Ma dinilai sebagai salah satu orang yang berani untuk menyuarakan pendapatnya terhadap kebijakan pemerintah China.

Namun, saat ini dikabarkan Jack Ma telah kembali muncul di hadapan publik. Media Tianmu News, portal berita di bawah Zhejiang daring yang didukung pemerintah China mengatakan bahwa Jack Ma bertemu dengan 100 guru pedesaan di melalui video meeting hari ini.

Selanjutnya, penampilan Jack Ma di depan umum ini merupakan yang pertama kali sejak Oktober 2020 lalu.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Video Ratusan Warga Bergelimpangan Usai Disuntik Vaksin Sinovac, Simak Faktanya

Pria berusia 56 tahun itu tidak terlihat di publik sejak Oktober lalu, menurut The Sun, 3 Januari 2021.

Jack Ma memperoleh kekayaannya setelah mendirikan Alibaba, yang dijuluki Amazon Asia, dan pernah menjadi tokoh favorit rezim komunis China.

Namun, mantan guru bahasa Inggris itu tiba-tiba diganti sebagai juri di final Africa’s Business Heroes, sebuah kontes TV bergaya Den Dragons untuk wirausahawan pemula

Fotonya kemudian dihapus dari halaman web panel juri dan dia kemudian dikeluarkan dari video promosi.

Baca Juga: Kabar Gembira, Kemenag Perpanjang Keringanan UKT Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri

Ayah dari tiga anak itu sebelumnya menulis di Twitter bahwa dia "tidak sabar" untuk bertemu dengan semua kontestan.

"Karena konflik jadwal, Tuan Ma tidak dapat lagi menjadi bagian dari panel juri terakhir Pahlawan Bisnis Afrika awal tahun ini," kata seorang juru bicara Alibaba, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Rabu, 20 Januari 2021.

Final berlangsung hanya beberapa minggu setelah Jack Ma berpidato yang mengecam regulator China dan bank-bank milik negara.

Pada bulan lalu, otoritas China tiba-tiba mengumumkan penyelidikan anti-monopoli terhadap perusahaannya.

Baca Juga: Mardani Ali Minta Bencana Jadi Momentum untuk Pertegas Penerapan Manajemen Hutan dan Bencana

Selanjutnya, regulator China dan pejabat Partai Komunis telah mulai mengekang bisnis Jack Ma setelah mengkritik sistem peraturan negara pada bulan Oktober karena menghambat inovasi, Reuters melaporkan.

Selain itu, Jack Ma adalah salah satu orang terkaya di China dan dikenal karena menyumbang ke berbagai badan amal global.

Selama pandemi Covid-19, dia telah menyumbangkan puluhan juta masker wajah di seluruh dunia. Dan bahkan ketika ketegangan antara AS dan China semakin memanas, Jack Ma menyumbangkan 2.000 ventilator ke New York bersama rekannya Joe Tsai, yang diapresiasi Donald Trump, Daily Mail melaporkan.

Namun, dalam beberapa pekan terakhir tidak ada aktivitas di akun Twitter Jack Ma, yang biasanya memuat beberapa kicauan dalam sehari.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler