Jabatan Trump Berakhir, Anthony Fauci Lega Bisa Berbicara Soal Covid-19 Berdasarkan Sains

22 Januari 2021, 15:24 WIB
Kepala penasehat medis AS, Anthony Fauci. /The Washington Post

PR BEKASI - Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45, Donald Trump dikabarkan seringkali membuat klaim tak berdasar mengenai Covid-19.

Hal tersebut juga disampaikan oleh Kepala Penasehat Medis AS, Anthony Fauci setelah berhadapan dengan Trump selama empat tahun terakhir.

Selain itu, Trump juga sering kali terlihat di publik dengan tak mengenakan masker yang diimbau untuk digunakan di seluruh negara.

Setelah masa jabatan Trump berakhir, Fauci mengaku bahwa dirinya merasa bahagia bisa kembali berbicara soal Covid-19 berdasarkan sains.

Baca Juga: Setelah Belasan Tahun, Kejaksaan AS Akhirnya Tetapkan Hambali sebagai Tersangka Bom Bali

"Bahwa sekarang bisa kembali ke pemerintahan, menjelaskan apa yang saya tahu, apa yang bukti sains katakan - membiarkan sains yang berbicara - itu sebuah perasaan yang lega," kata Anthony Fauci, seperti dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Jumat, 22 Januari 2021.

Kemudian Fauci memuji Presiden AS terbaru, Joe Biden, yang memberinya kepercayaan lebih untuk menangani pandemi Covid-19. Hal tersebut mulai dari menyusun strategi melawan Covid-19 hingga membawa AS kembali WHO demi penanganan pandemi yang lebih terkoordinir dengan negara-negara tetangga.

Semasa di bawah pemerintahan Trump, Fauci mengaku merasa tidak nyaman menjalankan tugasnya. Sebab, dirinya kerap terjebak situasi di mana harus membantah atasannya sendiri. Salah satu hal yang ia singgung adalah ketika dirinya membantah pernyataan Trump soal obat malaria, hydroxychloroquine, bisa digunakan untuk pengobatan Covid-19.

Baca Juga: Kelompok Teroris ISIS Diduga Jadi Dalang di Balik Bom Bunuh Diri di Baghdad

"Itu klaim yang tidak berdasarkan pada fakta sains. Saya tidak nyaman berada di dalam situasi bertentangan dengan Presiden Amerika," katanya.

"Apa yang baru dari administrasi (Joe Biden) ini adalah jika anda tidak punya jawabannya, maka anda tidak perlu mengarang. Anda cukup menjawab tidak tahu," kata Fauci, menyindir Trump yang juga pernah menganjurkan penyuntikan disinfektan ke tubuh untuk melawan Covid-19.

Terakhir, Fauci menyebut bahwa situasi pandemi Covid-19 di AS masih sangat serius. Namun, data tujuh hari terakhir, kata ia, menunjukkan indikasi pertumbuhan kasus mulai menurun. Jika protokol kesehatan ditegakkan dan vaksinasi Covid-19 berhasil dilakukan, Fauci optimistis kondisi akan kian membaik.

Baca Juga: Seriusi Pengembangan Timnas Wanita, PSSI Tunjuk Rudy Eka Priyambada sebagai Pelatih

Per berita ini ditulis, tercatat ada 25 juta kasus dan 420 ribu kematian akibat Covid-19 di negeri Paman Sam itu.

"Jika 70-80 persen warga AS sudah divaksin pada musim panas nanti (Juli), warga Amerika bisa mulai merasakan situasi normal dalam kapasitas tertentu," katanya dengan optimistis.

Sementara itu secara terpisah, Biden meminta warga Amerika untuk patuh memakai masker 100 hari ke depan. Aturan itu berlaku tak hanya di lokasi properti federal, tetapi juga di transportasi publik.

Baca Juga: Cek Fakta: Telkomsel Dikabarkan Bagi-bagi Kuota 50 GB Gratis dalam Rangka Rayakan HUT 25

"Pakar berkata, dengan memakai masker dari sekarang hingga April, kita bisa menyelematkan lebih dari 50 ribu nyawa," kata atasan baru Anthony Fauci tersebut yang juga mewajibkan pendatang dari luar AS menjalani isolasi mandiri sepekan.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler