Unggah Foto Donald Trump, Pemimpin Tertinggi Iran Bersumpah Akan Balas Kematian Jenderal Qaseem Soleimani

23 Januari 2021, 13:07 WIB
Pimpinan tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. /The New York Times

PR BEKASI - Iran mengaku geram dan menuding Amerika Serikat (AS) yang pada saat itu masih dipimpin Donald Trump sebagai dalang pembunuhan Jendral Qassem Soleimani. 

Diketahui bahwa warga Iran sangat berduka ketika Qassem Soleimani wafat akibat pembunuhan. Namun, hingga saat ini siapa pelakunya belum dapat dipastikan.

Meskipun demikian, pihak Iran tetap menuduh AS ada di balik pembunuhan Jendral Iran tersebut lantaran ditemukan pesawat tanpa awak dari kasus pembunuhan tersebut.

Akun Twitter Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei pada Jumat, 22 Januari 2021 kemarin mengunggah gambar seorang yang tengah bermain golf dan menyerupai mantan Presiden Donald Trump yang tampaknya menjadi sasaran drone.

Baca Juga: Akui Pisah Rumah dengan Stefan William, Celine Evangelista: Doain Aja Semuanya

Tak hanya itu, ia juga sembari bersumpah akan membalas dendam atas pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak AS.

Unggahan tersebut memuat teks ucapan Ayatollah Ali Khamenei pada Desember 2020 lalu, dia mengatakan bahwa pihaknya akan membalas dendam atas kematian komandan pasukan Quds Garda Revolusi Iran tersebut.

"Mereka yang memerintahkan pembunuhan Jenderal Soleimani serta mereka yang melakukan ini harus dihukum," tulis  Khamenei pada 16 Desember, tanpa menyebut Trump, yang telah memerintahkan serangan, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Sabtu, 22 Januari 2021.

"Balas dendam ini pasti akan terjadi pada waktu yang tepat," tulis  Khamenei, melanjutkan.

Baca Juga: Dijauhi Teman-temannya Usai Rehabilitasi, Millen Cyrus: Baguslah, Jadi Kelihatan

Dikabarkan bahwa pada awal bulan ini, Twitter menghapus cuitan Khamenei lantaran dia mengatakan bahwa vaksin buatan AS dan Inggris tidak dapat diandalkan dan mungkin dimaksudkan untuk "mencemari negara lain".

Atas hal tersebut, pihak Twitter mengatakan bahwa cuitan itu melanggar aturannya terhadap informasi yang salah.

Tidak ada tindakan langsung yang jelas oleh Twitter atas twit berbahasa Persia pada hari Jumat oleh Ali Khamenei.

Baca Juga: Ancam Balik, Google Akan Tutup Layanan di Australia jika Dipaksa Bayar Konten Media

Ketegangan antara Teheran dan Washington semakin memanas sejak 2018 lalu, ketika Trump keluar dari Perjanjian Nuklir Iran 2015 antara enam kekuatan dunia yang berusaha mengekang program nuklir Teheran. Amerika kembali menerapkan sanksi yang telah melumpuhkan ekonomi Iran.

Iran menyerukan tindakan dan "bukan hanya kata-kata", tak lama setelah Joe Biden dilantik sebagai presiden AS pada Rabu. Joe Biden mengatakan AS akan bergabung kembali dengan kesepakatan nuklir jika Iran melanjutkan kepatuhan yang ketat.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler