Minum Obat Ramuan Cegah Corona dari Dukun, Menkes Dilaporkan Positif Covid-19

25 Januari 2021, 06:45 WIB
Ilustrasi bendera Sri Lanka. Menkes Srilanka dilaporkan usai positif covid-19 setelah sebelumnya percaya obat ramuan dari dukun. /Pixabay

PR BEKASI – Ribuan korban akibat pandemi Covid-19 terus berjatuhan di seluruh dunia. Namun, masih saja ada tokoh-tokoh yang membuat pernyataan “kontroversi” tentang Covid-19.

Baru-baru ini Menteri Kesehatan Sri Lanka, Pavithra Wanniarachchi dinyatakan positif Covid-19. Ironisnya, hal tersebut tak lama setelah ia meminum ramuan sirup herbal yang dibuat oleh dukun.

Atas hal itu, ia sempat dikritik karena ikut mendukung dan menyarankan untuk meminum sirup herbal yang dibuat dukun tersebut.

Seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari AP News, Minggu, 24 Januari 2021, ramuan tersebut konon dapat diklaim menjadi obat penawar Covid-19 yang tengah melanda.

Baca Juga: Mahfud MD Komentari Kasus Rasis Ambroncius kepada Natalius, Roy Suryo Ragukan Ketegasannya 

Seorang pegawai Kementerian Kesehatan pada Sabtu, 23 Januari 2021 bahkan menyatakan, Pavithra menjadi pejabat tinggi sejauh ini yang terinfeksi Covid-19 di negara itu.

Sesuai protokol kesehatan, ia dan kontak eratnya diminta menjalani karantina.

Doktor menyatakan tidak ada dasar ilmiah yang mendukung ramuan sirup yang dibuat sebagai obat Covid-19.

Sirup herbal itu dikatakan mengandung madu dan buah pala sebagai komposisi utamanya.

Baca Juga: Gereja Anti-LGBT di California Meledak, sang Pendeta Sering Ejek Joe Biden dan Tolak Vaksinasi 

Desember lalu, ribuan orang berbaris panjang di bandar Kegalle, timur laut ibu kota Kegalle, untuk mendapatkan sirup herbal itu.

Hal itu tak terlepas atas tindakan Pavithra dan beberapa pejabat lain yang secara terbuka meminum ramun herbal tersebut.

Diketahui sang dukun mengaku mendapat resep sirup obat herbal atas kuasa ilahi.

Kepada media lokal dia mengaku Dewi Hindu Kaali muncul dalam mimpinya dan memberikan resep untuk menyelamatkan umat manusia dari Covid-19.

Baca Juga: Menggemaskan! Ibu-ibu Ini Cium Sosok Aldebaran Meski Terhalang Layar Kaca 

Seperti layaknya negara berkembang di Asia Tenggara pengobatan alternatif dalam upaya menyembuhkan berbagai penyakit masih dipraktikkan secara luas di sebagian besar masyarakat Sri Lanka.

Pada Jumat 22 Januari 2021, Sri Lanka menyetujui vaksin Oxford-AstraZeneca di tengah peringatan dari dokter bahwa petugas kesehatan garis depan harus segera divaksinisasi untuk mencegah sistem medis yang runtuh di negara tersebut.

Vaksin tersebut adalah yang pertama disetujui untuk penggunaan darurat di Sri Lanka.

Kementerian Kesehatan mengatakan penyuntikan akan dimulai pada pertengahan Februari 2021.

Baca Juga: 22 Titik Banjir Genangi Kota Bekasi Hari Ini, Luapan Kali Jadi Penyebabnya 

Sri Lanka telah menyaksikan Covid-19 itu pada Oktober lalu, ketika dua daerah yang berpusat di pabrik garmen dan satunya muncul di Pasar ikan utama Kolombo dan pinggirannya terkena pandemic Covid-19.

Menurut data dari JHU CCSE Covid-19 hingga Minggu sore, 24 Januari 2021 ada sebanyak 57.587 kasus terkonfirmasi Covid-19 dengan 278 kematian sejauh ini akibat Covid-19 di negara tersebut.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: APNews

Tags

Terkini

Terpopuler