Facebook Minta Militer Myanmar Segera Buka Pemblokiran Internet dan Media Sosial

6 Februari 2021, 21:13 WIB
Facebook /Pixabay/Firmbee

PR BEKASI - Militer Myanmar tengah memblokir akses internet bagi warga sipil.

Peristiwa tersebut mendapat kecaman dari seluruh warga bahkan sejumlah negara di dunia.

Sementara internet termasuk media sosial dinilai merupakan hal yang penting dan dibutuhkan oleh seluruh warga Myanmar.

Baca Juga: Temukan Mutiara Oranye Secara Tak Sengaja, Keluarga Nelayan Thailand Mendadak Jadi Milyuner

Atas peristiwa tersebut, Facebook mengaku bahwa pihaknya sangat prihatin dengan perintah pemblokiran internet di Myanmar.

Selanjutnya, Facebook meminta pihak berwenang untuk membuka blokir akses ke layanan media sosial.

Junta militer baru Myanmar telah memerintahkan pemblokiran Facebook dan platform media sosial lainnya dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Fadil Jaidi Dianggap Bercanda Positif Covid-19, Sang Adik Ungkap Fakta: Sedih Harus Jaga Jarak

Namun, akses internet diputus secara total pada hari Sabtu lalu.

"Kami sangat prihatin dengan perintah pemblokiran internet di Myanmar," kata Rafael Frankel, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Sabtu, 6 Februari 2021.

Rafael D. Frankel adalah direktur kebijakan publik Facebook untuk negara berkembang APAC.

Baca Juga: Fans Garis Keras Beri Nama Anak Sesuai Judul Lagu Ciptaannya, Iwan Fals: OI Keren

"Kami sangat mendesak pihak berwenang untuk memerintahkan pemblokiran semua layanan media sosial," kaga Rafael.

Dengan jumlah pengguna lebih dari 50 juta orang, Facebook bisa menjadi alat perlawanan yang ampuh jika digunakan dengan benar.

Tidak ingin hal tersebut terjadi, Facebook pun diblokir junta militer pada Kamis lalu.

Baca Juga: Angan-angan Gisel dan Wijin Menikah dalam Waktu Dekat, Gading Marten: Gue Ikhlas

Deputi Direktur Human Rights Watch Asia, Phil Robertson, mengatakan bahwa Militer Myanmar sudah lama memandang Facebook sebagai masalah.

Selama bertahun-tahun platform itu tak hanya digunakan sebagai kanal perlawanan, tetapi juga menerapkan kebijakan tegas yang menyasar ke militer.

Alhasil, penutupan Facebook menjadi hal prioritas ketika Kudeta Myanmar digelar.

Baca Juga: Cek Fakta: Rutin Minum Jus Apel Tiap Hari Diklaim Bisa Memperbesar Ukuran Mr P, Ini Faktanya

Namun, hingga saat ini belum diketahui reaksi dari militer Myanmar terkait peristiwa itu.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler