PR BEKASI - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam keras aksi militer yang menggulingkan pemerintah sipil Myanmar yang terjadi pada Senin, 1 Februari 2021 lalu.
Dalam rapat tertutup kepada Dewan Keamanan, juru bicara PBB Stephane Dujarric mendesak anggota dewan untuk memberikan suara bulat memperingatkan militer Myanmar untuk mendukung demokrasi di negara itu.
Diketahui PBB telah berhubungan dengan kepemimpinan militer sehari setelah kudeta.
Baca Juga: Suara Dentuman Misterius Hebohkan Warga Malang, Begini Penjelasan BMKG dan PVMBG
Menurut badan dunia itu, pelepasan segera ikon demokrasi Aung San Suu Kyi dan beberapa pemimpin senior lainnya di partai Liga Demokratik Nasional (NLD) harus segera dilakukan.
"Seorang utusan khusus menyerukan pembebasan segera Daw Aung San Suu Kyi, Presiden U Win Myint dan puluhan pemimpin politik, anggota keluarga dan aktivis yang ditahan,” kata Dujaricc seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Astro Awani Rabu, 3 Januari 2021.
Baca Juga: HNW Sesalkan Pilkada Serentak Diadakan 2024, Ferdinand: Jangan Bohongi Rakyat Pak Ustaz
"Schraner Burgener, utusan khusus PBB untuk Myanmar, menekankan bahwa ini merupakan pukulan besar bagi reformasi demokrasi di Myanmar," katanya.