Min Aung Hlaing Jadi Aktor Kudeta Politik di Myanmar, PBB Khawatirkan Nasib Muslim Rohingnya

- 2 Februari 2021, 18:25 WIB
Ilustrasi etnis Rohingya di Myanmar.
Ilustrasi etnis Rohingya di Myanmar. /Al Jazeera/ Mohammed Jamjoom/Al Jazeera

PR BEKASI - Myanmar menjadi perhatian Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait peristiwa kudeta politik yang tengah terjadi saat ini.

Selanjutnya, Dewan Keamanan PBB membahas nasib Myanmar pada Selasa, 2 Februari 2020 hari ini.

Kudeta Myanmar tak hanya membuat PBB mengkhawatirkan jalannya pemerintahan di negeri seribu pagoda yersebut, tetapi juga keselamatan Muslim Rohingya.

Baca Juga: Kemendikbud Luncurkan Program Sekolah Penggerak, Komisi X DPR: Hapus Stigma Sekolah Unggulan dan Pinggiran 

"Masih ada 600.000 Rohingya di Rakhine State, termasuk 120 ribu yang berada di kamp. Mereka tidak bisa bergerak dengan leluasa dan memiliki akses yang terbatas ke pelayanan kesehatan dasar ataupun pendidikan," kata Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Selasa, 2 Februari 2021.

Sebelumnya, situasi di Myanmar memanas sejak Senin, 1 Februari 2021 kemarin lantaran militer Myanmar merebut pemerintahan yang ada.

Hal itu dimulai dengan menangkap sejumlah pejabat negara Myanmar dan berlanjut hingga pemecatan para menteri yang bertugas.

Salah satu pejabat yang ditahan oleh Militer Myanmar adalah Penasihat Negara sekaligus aktivis pro-demoksrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi.

Baca Juga: Nekat Selundupkan Sabu dalam Pisang ke Lapas IIB Sukabumi, Dua Pelaku Diringkus Kepolisian 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x