Merasa Aneh Dirinya Ditahan, Profesor Australia Penasihat Ekonomi Aung San Suu Kyi Ditangkap Militer Myanmar

6 Februari 2021, 21:55 WIB
penasihat ekonomi Australia untuk Aung San Suu Kyi, Sean Turnell. /iseas.edu.sg

PR BEKASI - Aung San Suu Kyi merupakan aktivis pro-demokrasi di Myanmar yang beberapa waktu laku ditangkap oleh miliyer Myanmar.

Dikabarkan bahwa bukan hanya Aung San Suu Kyi, seorang profesor Australia penasihat ekonomi di sana juga ditahan junta militer Myanmar.

Hal tersebut menandakan bahwa penangkapan pertama warga asing yang diketahui selama kudeta militer sejak 1 Februari 2021 lalu.

Kudeta politik di Myanmar masih berlanjut hingga saat ini. Kondisi itu juga membuat sejumlah warganya selalu waspada.

Baca Juga: Kisah Nyata Cinta Suami Istri asal Bojonegoro Viral, Meninggal Hampir Bersamaan dan Dimakamkan Satu Liang 

Sean Turnell, seorang penasihat ekonomi Australia untuk Aung San Suu Kyi Myanmar, mengatakan dalam sebuah pesan kepada Reuters pada Sabtu, 6 Februari 2021 bahwa dia ikut ditahan.

"Saya kira Anda akan segera mendengarnya, tetapi saya ditahan," kata Sean Turnell, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Sabtu, 6 Februari 2021.

"Dituntut dengan sesuatu, tapi tidak yakin apa. Saya baik-baik saja dan kuat dan tidak bersalah atas apa pun," kata Turnell, melanjutkan.

Namun, Turnell mebgungkapkan bahwa dirinya tidak mengetahui alasan penahanan tersebut.

Baca Juga: Cek Fakta: Heboh Air Banjir di Malaysia Jernih Seperti Air Laut, Benarkah? Ini Faktanya 

Ia juga mengungkapkan bahwa semua orang di sana sangat ramah kepadanya. Akan tetapi, ia tidak merasa bebas.

Selanjutnya, itu menjadi pesan terakhir sebelum Sean Turnell tidak bisa dihubungi lagi oleh pihak Reuters.

Para jenderal militer Myanmar, yang merebut kekuasaan dengan tuduhan kecurangan pemilu 8 November 2020 lalu yang dimenangkan oleh Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Aung San Suu Kyi.

Militer juga telah mematikan internet pada Sabtu ketika ribuan orang turun ke jalan-jalan di Yangon untuk mengecam kudeta militer minggu ini.

Baca Juga: Bukan Lagi Makanan dan Minuman, Vending Machine di Jepang Jual Alat Tes PCR Seharga Hampir Rp500.000 

"Pemerintah Australia sangat prihatin dengan laporan warga Australia dan warga asing lainnya yang ditahan secara sewenang-wenang di Myanmar," kata Kementerian luar negeri Australia mengatakan pada Sabtu malam waktu setempat.

Namun, Kementerian Luar Negeri Australia tidak menyebut nama Sean Turnell atau memberikan rincian lebih lanjut tentang warga negara asing lainnya yang ditahan.

"Kedutaan Besar Australia di Yangon terus menghubungi warga Australia di Myanmar untuk memastikan keselamatan mereka, sejauh komunikasi memungkinkan," kata kementerian luar negeri.

Profesor Turnell diketahui berperan sebagai direktur Institut Pembangunan Myanmar di ibu kota, Naypyidaw, tempat dia berkantor sejak 2017 silam.

Baca Juga: Sebut Anies Ungguli Jokowi dalam Hal Ini, Refly Harun: Karena Memang Kemampuan Diplomasi Presiden Rendah 

Selain itu, Sean Turnell juga adalah profesor ekonomi di Macquarie University di Sydney dan telah menjadi penasihat Aung Suu Kyi tentang kebijakan ekonomi selama beberapa tahun.

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Universitas Macquarie mengatakan Profesor Turnell adalah anggota lama dan terhormat dari departemen ekonomi universitas.

Hingga saat ini belum diketahui bagaimana kondisi Turnell dan hukuman seperti apa yang militer Myanmar berikan.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler