Usai Terapkan Jam Malam di Tempat Hiburan Rakun Mulai Terlihat Berkeliaran di Osaka, Jepang

8 Februari 2021, 19:43 WIB
Ilustrasi rakun berada di pusat kota Osaka. /Pixabay

 

PR BEKASI – Seekor rakun beberapa kali terlihat berkeliaran di pusat kota Osaka, Jepang, sekitar tengah malam sejak awal bulan Februari 2021.

Osaka yang terkenal sebagai distrik hiburan dan biasanya ramai dipenuhi lautan manusia kini lenggang saat malam hari karena mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan negara itu.

Hewan liar itu, juga sempat tertangkap oleh seorang juru kamera media local, Kyodo News.

Baca Juga: Marco Wijaya Disasar Pasal Karet, SAFEnet Minta #stoppidanakanmarco atas Kritik Pantai Pasir Putih PIK 2

Rakun itu muncul dari bawah lampu-lampu jalanan pada Rabu, 3 Februari 2021 dini hari di jalan sempit berbatu di sekitar kuil Hozenji di distrik Minami Osaka.

Diketahui jalanan Minami Osaka dipenuhi restoran dan bar yang memenuhi gang. Deretan restoran yang berjajar itu sebagian besar tutup setelah pukul 8 malam.

Meski demikian dalam aturan selama pandemi yang telah diberlakukan di Osaka sejak 8 Januari 2021, restoran dan toko itu hampir tidak pernah dikunjungi orang yang datang.

Baca Juga: Aktor Senior Roy Marten Positif Terinfeksi Covid-19, Gading Beri Semangat: Cepet Sembuh Pah

Rakun yang tertangkap dalam jepretan juru kamera itu mengunjungi Mizukake Fudoson, sebuah patung Buddha di halaman kuil.

Patung Buddha itu telah menjadi landmark local di daerah itu, karena kebiasaan pengunjung yang berdoa, memercikkan air, alih-alih memberikan sumbangan.

Seolah ingin mengingatkan orang akan pentingnya mencuci tangan di tengah pandemi, pengunjung yang tidak disangka-sangka itu menyentuh patung lembab berlumut dengan kaki depannya.

Baca Juga: Pendaftaran Petani Milenial Telah Dibuka, Ridwan Kamil Ajak Muda Mudi Jabar Raih Kemuliaan Hidup

Racoon itu diduga menyadari ketidakhadiran manusia yang biasanya ramai di daerah itu.

Takeshi Yamamoto, manajer bar berusia 44 tahun yang bekerja di daerah itu menyampaikan rasa prihatinnya terhadap keadaan di masa pandemi Covid-19.

Ia mencatat jalan kosong setelah poster memberitahu pelanggan tentang penutupan sementara atau jam buka yang dipersingkat.

Baca Juga: China Diduga Pancing Keributan dengan Jepang Usai Dua Kapalnya Masuk Pulau Sengketa

Barnya, yang biasanya tetap buka hingga larut malam, telah tutup lebih awal sejak November sejalan dengan pedoman Covid-19 yang ditetapkan oleh pemerintah Osaka, menurut Yamamoto.

“Ini wilayah yang mewakili Osaka. Saya berharap secepatnya bisa kembali normal,” ucapnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Kyodo News Senin, 8 Februari 2021.

Diketahui rakun bukanlah hewan asli dari Jepang. Binatang yang berasal dari Amerika Utara awalnya dibawa untuk dijadikan hewan peliharaan namun seiring waktu hewan ini pun dapat berkembang biak di alam liar sekitar Jepang.

Baca Juga: Heboh Soal di Buku Paket Sebut 'Pak Ganjar' Tak Pernah Bersyukur, Ferdinand: Ini Kurang Ajar

Kementerian Lingkungan Hidup Jepang menetapkan rakun sebagai spesies asing invasif yang menyebabkan kerusakan pada flora dan fauna domestik.

Menurut data dari JHU CSSE Covid-19 hingga Senin, terpantau ada 406 ribu kasus positif Covid-19 di negara itu.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: English Kyodo News

Tags

Terkini

Terpopuler