Pandemi Covid-19 Belum Pergi, Kini Datang Virus Babi Afrika, Seberapa Bahaya?

10 Februari 2021, 21:21 WIB
Ilustrasi: Sejumlah babi yang mati akibat terserang penyakit African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika. ANTARA/HO-Dinas Pertanian Kabupaten Sikka/am. /

PR BEKASI – Dunia masih dibuat repot dengan pandemi virus Covid-19, kini muncul virus baru bernama Babi Afrika.

Diketahui virus Babi Afrika atau African Swine Fever sedang menghebohkan warga Hong Kong.

Bahkan otoritas setempat menginstruksikan agar 3.000 ekor babi dimusnahkan setelah virus Babi Afrika tersebut pertama kali ditemukan di salah satu peternakan kota.

Baca Juga: TikTok Cash Resmi Diblokir, Kominfo Beberkan Alasannya

Munculnya virus Babi Afrika tersebut berasal dari sebuah peternakan yang berada di kawasan pedesaan Yuen dekat dengan perbatasan China.

Kabar baiknya virus tersebut tidak berbahaya bagi manusia, akan tetapi vaksin virus Babi Afrika itu sampai saat ini belum ditemukan.

Sebelumnya wabah ini sempat terjadi pada 2019 yakni disebabkan didatangkannya 10.000 ekor babi, namun kemudian langsung dimusnahkan.

Baca Juga: Menangis Selalu Difitnah oleh Vicky Prasetyo, Angel Lelga: Saya Seorang Ibu, Saya Punya Anak

Pada tahun 2018 dan 2019 virus Babi Afrika ini berhasil mengancurkan peternakan dan menyebabkan kerusakan yang cukup signifikan pada musim dingin ini.

Menurut laporan Departemen Pertanian Amerika Serikat pada 5 Februari 2021, Hong Kong saat ini memiliki sekitar 43 peternakan babi, terhitung 15 persen dari pasokan babi hidup.

"Anggota masyarakat tidak perlu khawatir," kata Departemen Pertanian dan Perikanan yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Rabu, 10 Februari 2021.

Baca Juga: Diterjang Banjir, Pemprov Jabar Siapkan 12 Proyek Atasi Banjir di Wilayahnya

Pihak Departemen Pertanian dan Perikanan Hong Kong juga mengatakan bahwa virus Babi Afrika itu terbatas pada satu peternakan dan pemiliknya akan diberi kompensasi.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler