Seperti Ditutup-tutupi, China Tolak Beri Data Mentah Kasus Awal Penyebab Asal-usul Covid-19 ke WHO

13 Februari 2021, 20:33 WIB
Ilustrasi aktivitas masyarakat di pasar Wuhan, China. /REUTERS/Aly Song/REUTERS

PR BEKASI – Pemerintah China menolak memberikan data mentah tentang kasus awal Covid-19 kepada tim yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal-usul pandemi.

Menurut salah satu anggota tim penyelidik, hal tersebut dapat berpotensi mempersulit upaya WHO untuk memahami bagaimana Pandemi Covid-19 tersebut dimulai.

Tim tersebut telah meminta data mentah pasien pada 174 kasus Covid-19 yang diidentifikasi oleh China sejak fase awal wabah di kota Wuhan di China pada Desember 2019 dan kasus lainnya.

 

Tetapi, menurut kata Dominic Dwyer, pakar penyakit menular Australia yang tergabung dalam tim, Pemerintah China hanya memberikan rangkumannya saja.

Data mentah tersebut biasanya akan dianonimkan tetapi berisi rincian seperti pertanyaan apa yang diajukan kepada pasien individu, tanggapan mereka dan bagaimana tanggapan mereka dianalisis.

"Itu praktik standar untuk penyelidikan wabah," kata Dominic Dwyer, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters.

Dia mengatakan bahwa mendapatkan akses ke data mentah sangat penting karena hanya setengah dari 174 kasus yang terpapar ke pasar Huanan.

Baca Juga: Telan 54 Magnet demi Bisa Menempel di Logam, Nyawa Bocah Ini Nyaris Tewas Hingga Perutnya Hampir Meledak 

Pasar Huanan adalah pusat makanan laut grosir yang sekarang ditutup di Wuhan, tempat virus itu yang diduga awalnya terdeteksi.

“Makanya kami ngotot minta itu. Mengapa itu tidak terjadi, saya tidak bisa berkomentar. Entah itu politik atau waktu atau sulit,” kaya Dominic Dwyer.

“Tapi apakah ada alasan lain mengapa datanya tidak tersedia, saya tidak tahu. Seseorang hanya akan berspekulasi," katanya.

Sementara Pemerintah China menyediakan banyak bahan, dia mengatakan masalah akses ke data pasien mentah akan disebutkan dalam laporan akhir tim.

Baca Juga: Chaca Ditangkap Polisi Karena Kedapatan Miliki 7,2 Gram Sabu, Andika Kangen Band: Gue Enggak Percaya  

“Orang-orang WHO pasti merasa bahwa mereka telah menerima lebih banyak data daripada yang pernah mereka terima pada tahun sebelumnya. Jadi itu sendiri sudah merupakan kemajuan," katanya.

WHO mengabarkan pada Jumat, 12 Februari 2021 bahwa ringkasan temuan tim dapat dirilis paling cepat minggu depan

Penyelidikan yang dipimpin WHO telah diganggu oleh penundaan, kekhawatiran atas akses, dan pertengkaran antara Beijing dan Washington.

Diketahui, AS telah menuduh China menyembunyikan sejauh mana wabah awal dan mengkritik ketentuan kunjungan di mana para ahli China melakukan penelitian tahap pertama.

Baca Juga: BMKG Beri Peringatan Dini Gelombang tinggi, 40 Wilayah Pesisir Ini Jadi Wilayah Terdampak Selama 2 Har 

Tim WHO tiba di China pada Januari lalu dan menghabiskan empat minggu untuk menyelidiki asal-usul Covid-19.

Namun kunjungan mereka dibatasi oleh Pemerintah China mereka dan dicegah dari kontak dengan anggota komunitas karena pembatasan kesehatan. Dua minggu pertama dihabiskan di karantina hotel.

Sampai artikel ini dibuat, pihak WHO tidak bersedia diwawancarai oleh wartawan untuk memberikan komentar.

Kementerian luar negeri China tidak segera menanggapi permintaan komentar tetapi Beijing sebelumnya membela transparansi dalam menangani wabah dan kerjasamanya dengan misi WHO.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler