Aparat Myanmar Gunakan TikTok untuk Ancam Tembak Pengunjuk Rasa Anti Kudeta

5 Maret 2021, 10:14 WIB
Seorang pengunjuk rasa memperlihatkan video TikTok yang memperlihatkan aparat bersenjata Myanmar yang mengancam menembak para pengunjuk rasa anti kudeta. /REUTERS /

PR BEKASI – Aparat bersenjata Myanmar menggunakan aplikasi berbagi video asal China, TikTok untuk mengancam para pengunjuk rasa terhadap kudeta yang dilakukan oleh kelompok Junta Militer bulan lalu.

Salah satu video tersebut memperlihatkan seorang yang mengarahkan senjatanya ke kamera dan berkata dirinya akan menembak siapa saja yang dilihatnya.

"Saya akan berpatroli di seluruh kota malam ini dan saya akan menembak siapa pun yang saya lihat. Jika Anda ingin menjadi martir, saya akan memenuhi keinginan Anda," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, Jumat, 5 Maret 2021.

Tak hanya satu, ternyata terdapat banyak sekali video serupa yang mengancam akan melukai pengunjuk rasa yang menyerukan pembatalan kudeta dan pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.

 Baca Juga: Akun Twitter Dibajak Usai Bongkar Adanya KLB di Sumut, Andi Arief: Saya Duga Ini Dilakukan 'Kakak Pembina'

Baca Juga: PKS Dukung Anies Baswedan Jual Saham Bir PT Delta DJakarta

Baca Juga: Senang Elektabilitas PSI Kedua Setelah PDIP di DKI, Tsamara Amany: Alhamdulillah Berta Positif dari Jakarta

Beberapa video bahkan telah ditonton sebanyak puluhan ribu kali yang kemudian telah dihapus pihak TikTok pada minggu ini.

Kelompok hak digital Myanmar ICT for Development (MIDO) mengatakan telah menemukan lebih dari 800 video aparat yang mengancam pengunjuk rasa pada Rabu, 3 Maret 2021.

Mereka juga telah memerintahkan operator TikTok untuk segera menghapus video yang ditakutkan dapat memicu pertumpahan darah kembali di Myanmar

MIDO mengatakan mereka yakin aparat bersenjata Myanmar sekarang berusaha untuk mengembangkan kehadirannya di platform lain.

Baca Juga: Jhoni Allen Sebut SBY 'Tak Berkeringat', Wayan Sugiana: Tanpa Pak SBY, Tidak Ada Partai Demokrat

Sampai artikel ini dibuat, aparat bersenjata Myanmar baik dari kepolisian maupun angkatan darat belum bisa dimintai komentar terkait hal tersebut.

TikTok adalah platform media sosial terbaru yang dibanjiri dengan konten yang mengancam atau ujaran kebencian di Myanmar.

Mereka mengatakan mempunyai pedoman komunitas yang jelas dengan tidak mengizinkan konten yang menghasut kekerasan atau informasi salah yang dapat menyebabkan kerugian.

"Kami telah dan terus segera menghapus semua konten yang memicu kekerasan atau menyebarkan informasi yang salah, dan secara agresif memantau untuk menghapus konten apapun yang melanggar pedoman kami," katanya.

Baca Juga: Video Detik-detik Balita Jatuh dari Lantai 12 Apartemen Berhasil Diselamatkan Kurir Makan di Vietnam

Kebijakan TikTok melarang beredarnya video yang menampilkan senjata kecuali berada di lingkungan yang aman.

TikTok sendiri saat ini masuk dalam daftar 20 aplikasi yang paling banyak diunduh di Myanmar setelah pemerintah juta militer memblokir Facebook pada bulan lalu.

Saat ini, TikTok banyak dipakai oleh para aktivis dan pengunjuk rasa yang menolak kudeta dengan menampilkan tagar #SaveMyanmar yang saat ini sudah mencapai 805 juta penonton.

Facebook, yang tetap populer di Myanmar meskipun ada telah diblokir, telah memperketat pengawasan kontennya sejak dituduh membantu mengipasi kekejaman terhadap minoritas Muslim Rohingya pada tahun 2017.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler