PR BEKASI - Menteri Luar Negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN dilaporkan melakukan pertemuan khusus pada hari ini, untuk membahas gejolak politik yang memanas di Myanmar.
Seperti diketahui Myanmar termasuk bagian dari anggota ASEAN bersama Singapura, Filipina, Indonesia, Thailand, Laos, Kamboja, Malaysia, Brunei, dan Vietnam.
Pembicaraan disebut akan membicarakan upaya meredam tindak kekerasan dan membuka pendapat untuk menyelesaikan krisis politik yang terjadi, usai kudeta militer terhadap sejumlah tokoh politik, termasuk pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi yang ditangkap awal bulan Februari 2021 lalu.
Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan menyebut bahwa rekannya sesama anggota ASEAN menyatakan kekecewaannya kepada pihak perwakilan militer dalam pertemuan secara daring tersebut.
Baca Juga: Tolak Izin Investasi Miras, Gus Miftah: Minuman Keras yang Halal Dikonsumsi Cuman Satu
Baca Juga: Cek Fakta: SBY Dikabarkan Sogok Seluruh Kader Partai Demokrat agar AHY Menang, Ini Faktanya
Baca Juga: Sebut Rezim Saat Ini Lebih Parah dari Orde Baru, Gde Siriana: Inti Persoalannya KKN Dinasti
Dalam sebuah wawancara di sebuah stasiun televisi pada Senin malam kemarin, Vivian Balakrishnan mengatakan bahwa para perwakilan negara yang tergabung dalam ASEAN akan mendorong upaya dialog antara pihak junta dan Aung San Suu Kyi.
"Mereka perlu bicara, dan kami perlu membantu menyatukan mereka," kata Vivian Balakrishnan seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, Selasa, 2 Maret 2021.