Dituduh Terlibat Kasus Pencurian Privasi Data Penggunanya, Google Berikan Klarifikasi

6 Maret 2021, 18:37 WIB
Google dituduh terlibat dalam kasus pencurian privasi data penggunanya, pihaknya memberikan klarifikasi. /Pixabay/Firmbee

PR BEKASI - Google dituduh terlibat dqlam kasus pencurian privasi data penggunanya.

Namun, Google menampik rumor tersebut dengan tegas bahwa pihaknya tidak melakukan hal tersebut.

Sebelumnya, rumor beredar bahwa Google berencana membuat dan mengembangkan alat untuk mengidentifikasi individu atau pengguna, yang sedang berselancar di internet karena menghentikan cookie pihak ketiga.

Hal tersebut tentu membuat para pengguna mecin pencari raksasa tersebut merasa was-was.

Baca Juga: Rela Hampiri Sang Kekasih di Amerika, Sunan Kalijaga Tanggapi Salmafina: Dia Baik, Mau Ada Usaha untuk Menikah

Baca Juga: Ancam Habisi Demonstran Antikudeta, Tentara dan Polisi Myanmar Buat TikTok dengan Tenteng Senjata

Baca Juga: Moeldoko Serukan 'Mari Berjuang Raih Kembali Kejayaan Demokrat!' Di Hadapan Peserta KLB

Karena, menurutnya hal tersebut dapat merugikan para pengguna Google.

Tak hanya itu, kemungkinan para pengguna untuk tidak menggunakan lagi Google juga akan menjadi ancaman.

Selanjutnya, pihak Google memberikan klarifikasi atas tuduhan miring yang diajukan kepadanya.

“Sebaliknya, produk web kami akan diberdayakan oleh API yang menjaga privasi yang mencegah pelacakan individu sambil tetap memberikan hasil untuk pengiklan dan penerbit,” tulis Google dalam sebuah artikel.

“Kemajuan dalam agregasi, anonimisasi, pemrosesan pada perangkat, dan teknologi pelestarian privasi lainnya menawarkan jalur yang jelas untuk mengganti pengenal individu.” tambah Google sebagaimana dikutip dari laman The Verge.

Baca Juga: Sempat Rasakan Napas seperti Sakaratul Maut, Ashanty: Aku Hidup Kaya Begini Tersiksa Banget, Aku Ikhlas

Cookie pihak ketiga telah diblokir untuk sementara waktu di Safari dan Firefox, dan Google berencana melakukan hal yang sama di Chrome, sebagaimana diberitakan Kabarbesuki.Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul, "Google Berikan Klarifikasi Terkait Rumor Tuduhan Pencurian Privasi Penggunanya".

Cookie memungkinkan pengiklan untuk melacak pengguna saat berpindah di antara situs web yang berbeda, yang memberi pengiklan gagasan yang lebih baik tentang minat dari para pengguna.

Google mengatakan praktik ini telah menyebabkan pengguna tidak mempercayai internet atau pengiklan, yang membahayakan masa depan web.

Untuk semua masalah privasi, iklan masih menjadi cara utama atau jalan bisnis bagi banyak perusahaan di internet menghasilkan pundi-pundi uang.

Itulah mengapa Google mengatakan ingin beralih dari cookie pihak ketiga dan menuju "web yang lebih mengutamakan privasi".

Baca Juga: Tanggapi Dualisme Partai Demokrat Akhirnya Istana Buka Suara, Mahfud MD: Itu Masalah Internal

Untuk semua pembicaraan tentang privasi, Google menjelaskan bahwa mereka tidak mencoba menghilangkan iklan bertarget secara umum.

Mereka hanya ingin mengganti metode lama yang lebih invasif dengan yang baru dari desainnya sendiri, yang disebut Privacy Sandbox.

Tugas dari Privacy Sandbox sendiri adalah menyembunyikan individu di dalam kerumunan besar "kelompok" dengan minat serupa yang kemudian akan menjadi target iklannya.

Dukungan Google terhadap web yang mengutamakan privasi terjadi di tengah meningkatnya tekanan peraturan dari seluruh dunia.

Perusahaan mengakui bahwa, sambil mencatat beberapa pesaingnya masih akan mengejar solusi yang dibangun berdasarkan identitas individu.

Baca Juga: Tanggapi Moeldoko yang Jabat Ketum Partai Demokrat Versi KLB, Roy Suryo Sebut Harusnya TNI AD Merasa Malu

“Kami menyadari bahwa ini berarti penyedia lain mungkin menawarkan tingkat identitas pengguna untuk pelacakan iklan di seluruh web yang tidak akan kami lakukan, seperti grafik PII berdasarkan alamat email orang,” tulis Google.

“Kami tidak yakin solusi ini akan memenuhi ekspektasi konsumen yang meningkat akan privasi, juga tidak akan mampu menghadapi batasan peraturan yang berkembang pesat, dan oleh karena itu bukanlah investasi jangka panjang yang berkelanjutan.” kata Google.*** (Ken Affila Syach Maulana/Kabarbesuki.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Kabar Besuki

Tags

Terkini

Terpopuler