India Khawatir Festival Keagamaan Umat Hindu Tingkatkan Angka Kasus Covid-19

21 Maret 2021, 17:03 WIB
Umat Hindu India sedang melaksanakan ritual mandi di Sungai Gangga yang dilakukan 12 tahun sekali. /REUTERS/Anushree Fadnavis /

PR BEKASI – Festival keagamaan umat Hindu pada Minggu, 21 Maret 2021 dikhawatirkan dapat membuat kasus Covid-19 di India melonjak.

Menurut Kementerian Kesehatan India, mereka telah mencatat infeksi paling baru dalam hampir empat bulan dengan 40 orang telah dites positif Covid-19 di sekitar situs suci di Mahakumbh.

Festival tersebut diketahui akan berlangsung berminggu-minggu yang dimulai bulan ini serta akan mencapai puncaknya pada bulan April di kota suci Himalaya Haridwar, yang dialiri oleh Sungai Gangga.

Festival ini hanya diadakan setiap 12 tahun sekali diperkirakan akan dihadiri oleh jutaan umat Hindu yang akan memadati situs tersebut bulan depan.

Baca Juga: Awasi Sinkronisasi Data Bansos di Papua, Mensos Risma: Kita Harus Jemput Bola

Baca Juga: Pertanyakan Keadilan untuk HRS, Refly Harun: Lengkaplah Penderitaan Habib Rizieq

Baca Juga: Ramalan Zodiak Mingguan 21 – 27 Maret Sagitarius, Capricorn, Aquarius, Pisces: Keuangan Lancar Jaya 

Mereka datang ke situs tersebut untuk mandi di Sungai Gangga selama periode ini yang diyakini dapat membebaskan orang dari dosa dan membawa keselamatan dari siklus hidup dan mati.

Kementerian Kesehatan India sendiri telah mengirimkan surat kepada pemerintah negara bagian Uttarakhand, tempat Haridwar berada.

Mereka mengatakan kepada pihak berwenang setempat bahwa pengujian Covid-19 harian mereka terhadap 55.000 orang di Haridwar tidak cukup.

Hal tersebut mengingat banyaknya jumlah jemaah yang diharapkan, dan kasus-kasus itu sudah meningkat.

"Tingkat kepositifan ini berpotensi dengan cepat berubah menjadi peningkatan kasus, mengingat langkah kaki yang diharapkan selama Kumbh," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, Minggu, 21 Maret 2021.

Kementerian Kesehatan India mengatakan saat ini lebih dari 12 negara bagian di India telah menunjukkan lonjakan kasus Covid-19 selama beberapa minggu terakhir.

Baca Juga: Kaesang Pangarep dan Erick Thohir Kuasai Persis Solo, Rocky Gerung: Ini Misterinya, Apa Ada Persiapan ke 2024?

"Peziarah yang diharapkan mengunjungi Haridwar selama Kumbh Mela juga bisa berasal dari negara bagian ini," katanya.

Pemerintah Uttarakhand mengatakan telah mewajibkan pemakaian masker bagi umat Hindu yang akan datang ke wilayahnya.

Mereka akan membagikan jutaan masker secara gratis dan juga terus membersihkan area publik, selain dari mengikuti aturan yang ditetapkan oleh pemerintah federal.

India melaporkan 43.846 kasus Covid-19 baru dalam 24 jam terakhir, dengan negara bagian terkaya Maharashtra lagi-lagi menyumbang sekitar 60 persen dari infeksi.

Kematian meningkat pada tahun 197, tertinggi dalam lebih dari dua bulan, menjadi 159.755, data dari kementerian kesehatan menunjukkan.

Kasus Covid-19 baru India memuncak pada hampir 100.000 sehari pada bulan September 2020, dan terus menurun hingga akhir bulan lalu.

Baca Juga: Viral Video Pria Injak Kepala Induk Kucing Menyusui: Saya Bunuh Dia, Tetapi Tidak Siksa

Tapi sekarang lima negara bagian yang terdiri dari Maharashtra, Punjab, Karnataka, Gujarat dan Madhya Pradesh menyumbang hampir 78 persen dari kasus baru.

Perdana Menteri India, Narendra Modi telah dikritik karena mengekspor lebih banyak vaksin daripada menurunkan jumlah kasus Covid-19 di dalam negeri sejauh ini.

Di bawah tekanan untuk meningkatkan pasokan lokal, Serum Institute of India telah memberi tahu Brasil, Arab Saudi, dan Maroko bahwa pengiriman dosis lebih lanjut vaksin AstraZeneca kepada mereka akan ditunda.

India sejauh ini telah menyumbangkan 8 juta dosis dan menjual hampir 52 juta dosis ke total 75 negara.

Ini telah memberikan lebih dari 44 juta dosis sejak memulai kampanye imunisasi pada pertengahan Januari 2021.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler