PR BEKASI – Media lokal India melaporkan seorang anak laki-laki Muslim dipukuli di India karena masuk dan minum air dari sebuah kuil Hindu tanpa izin.
Insiden itu terjadi pada Kamis, 11 Maret 201 di kota Dasna di distrik Ghaziabad, yang terletak di negara bagian Uttar Pradesh, India utara.
Bocah berusia 14 tahun itu memasuki kuil untuk minum air ketika dia diperhatikan oleh penjaga kuil.
Keluarga bocah tersebut mengatakan, penjaga kuil kemudian memukuli bocah itu sampai menyebabkan cedera parah di kepalanya dan 'bonyok' di beberapa bagian.
Baca Juga: Hamil Anak Kedua, Paula Verhoeven Sewa Satu Bioskop untuk Kejutkan Baim Wong
“Anak laki-laki saya berhenti untuk minum air dari keran yang terletak di dalam kuil karena dia haus. Dia dipukuli setelah mereka menanyakan identitasnya. Dia menderita cedera kepala, "kata sang ayah, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Dawn.
Dia menambahkan bahwa putranya biasanya tidak sering mengunjungi kuil dan telah diberitahu untuk menjauhi kuil itu di masa mendatang.
"Dia dipukuli dengan kejam dan dipermalukan. Apakah air memiliki agama? Saya rasa tidak ada agama yang bisa menolak air untuk orang yang haus," katanya.
Dia menyesalkan bahwa kuil itu telah dibuka untuk umum di masa lalu tetapi kebijakan itu berubah, menambahkan bahwa dia berharap putranya akan menerima keadilan.
Polisi Ghaziabad memperhatikan kejadian tersebut dan menangkap bocah tersebut bersama dua penjaga kuil.
Video yang direkam diedarkan secara online di platform media sosial dan menjadi viral pada Jumat, 12 Maret 2021 malam.
Inspektur Senior Polisi Ghaziabad, Kalanidhi Naithani mengatakan terdakwa utama telah ditangkap tak lama setelah insiden itu pertama kali terungkap.
"Setiap orang yang ditemukan terlibat dalam kegiatan anti-sosial akan menghadapi tindakan tegas oleh polisi," katanya.
Sementara itu, komite pengelola kuil mengatakan akan memberikan bantuan kepada penjaga kuil untuk bantuan hukum.
Seorang komite pengelola kuil, Anil Yadav, mengatakan bahwa kuil memikul tanggung jawab penuh atas kejadian tersebut.
Baca Juga: Diserang Hama Secara Masif, Para Petani di Sumba NTT Terancam Gagal Panen
"Ada konspirasi, bocah itu tidak sendiri," katanya, menorehkan insiden itu sebagai upaya untuk menuntut atmosfer.
Sementara itu, penjaga kuil lainnya menuduh bocah lelaki itu tertangkap basah meludahi kuil dan otoritas kuil akan meminta jaminan bagi dua orang yang ditangkap.
Otoritas kuil mengatakan mereka telah melarang masuknya orang non-Hindu yang tertulis di papan yang ditempatkan di luar kuil.
"Pura ini adalah tempat suci bagi umat Hindu, dilarang bagi umat Islam untuk masuk. Atas perintah Narsingh dan Saraswati," ucap sang penjaga
Saraswati adalah seorang pengkhotbah sayap kanan yang pidato-pidatonya yang menghasut juga dibagikan oleh terdakwa utama di media sosialnya, bersama dengan foto-foto dirinya memegang berbagai senjata.***