Seorang TKI di Singapura Dikerjai pada Hari April Mop dengan Dikirimi 20 Pengirim Makanan oleh Rentenir

3 April 2021, 16:20 WIB
20 orang pengirim makanan dikirim ke sebuah rumah tempat ART asal Indonesia Bekerja oleh renterir di Singapura/ Facebook.com/ Fabrication About Singapore /

PR BEKASI – Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) di Singapura dikerjai oleh rentenir di hari April Mop yang jatuh pada Kamis, 1 April 2021.

Setidaknya pada Hari April Mop, 20 pengendara jasa pengirim makanan mirip Go-Food atau Grabfood di Indonesia datang ke rumah tempat ia bekerja.

Pengirim makanan tiba-tiba datang ke sebuah Rumah di Kawasan Braddel Height saat dikonfirmasi ke penghuni rumah diketahui tidak ada satu pun yang memesan makanan.

Sontak saja kejadian itu menyebabkan tekanan yang signifikan bagi penghuninya dan menciptakan keributan.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Sindir Haris Azhar soal Eksekusi Mati Zakiah Aini: Orang Ini Mulutnya Besar

Baca Juga: Presiden dan Menhan Indonesia jadi Saksi Pernikahan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar

Baca Juga: Anies Baswedan Singgung Pemilihan di Indonesia Kerap Timbulkan Konflik: Persatuan Adalah Hasil Ikhtiar

Kejadian tersebut terekam dalam video berdurasi empat detik dan diunggah ke media online.

Tampak beberapa pengendara pengiriman menggunakan ponsel mereka saat menunggu di area perumahan.

Berbicara kepada Shin Min Daily News, salah satu pemilik rumah mengatakan bahwa pengirim mulai berdatangan antara pukul 13:30 dan 15:00 waktu setempat.

Ibu rumah tangga berusia 40 tahun itu mengatakan bahwa dia sedang keluar pada saat itu, tetapi suaminya, serta anaknya, ibu mertua dan ART ada di rumah.

Dia telah membaca tentang serentetan modus ‘pelecehan’ pengiriman makanan oleh rentenir, tetapi tidak pernah mengira dia akan menjadi korban pada Hari April Mop.

Baca Juga: Jokowi dan Prabowo Jadi Saksi Pernikahan Aurel-Atta, Krisdayanti: Alhamdulillah Respons yang Luar Biasa

Ia menambahkan bahwa suaminya langsung menolak pesanan tersebut dan tidak menanyakan isi paket tersebut maupun berapa biayanya.

"Setelah pengendara menyadari itu hanya orderan fiktif, mereka tidak mempersulit kami dan pergi," kata pemilik rumah seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Asia One pada Sabtu, 3 April 2021.

Ibu mertuanya menambahkan bahwa beberapa pengendara tampak kecewa tetapi "menyalahkan nasib buruk mereka".

Sore harinya, dia menerima telepon dari rentenir yang memberitahunya bahwa ART yang bekerja di rumahnya telah meminjam sejumlah uang dari mereka.

Pemilik rumah mengkonfrontasi ART, dan ART yang tidak disebutkan namanya mengaku telah meminjam uang kepada rentenir karena salah satu anggota keluarganya sakit dan harus segera mendapatkan perawatan.

Pemilik rumah menuturkan ART-nya tersebut telah bersama keluarganya selama lebih dari lima tahun dan panik ketika diberitahu situasinya saat itu.

Baca Juga: Soal Kepemilikan Senpi untuk Warga Sipil Indonesia, Berikut Prosedur dan Persyaratannya

Keluarga tersebut kemudian membuat laporan polisi.

"Dia berpikir Singapura tempat yang sangat aman dan itu hanya pinjaman biasa yang dapat dilunasi secara bertahap," kata pemilik rumah.

Pemilik rumah pun menggambarkan bahwa ART-nya sebagai seorang "pekerja keras".

ART-nya juga pernah meminjam uang dari mereka, tetapi ia telah melunasinya.

Menurut Chinese Daily, polisi telah mengkonfirmasi bahwa sebuah laporan telah diajukan dan sedang menyelidiki kasus tersebut.

Pemilik rumah menambahkan bahwa dia akan berdiskusi dengan ART-nya tentang cara terbaik untuk menyelesaikan masalah.

Pada saat yang sama, dia menegur para rentenir karena menggunakan pengiriman makanan sebagai taktik pelecehan karena "pekerjaan pengirim makanan juga sangat sulit".***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Asia One

Tags

Terkini

Terpopuler