Diyakini Bisa Sembuhkan Penyakit, Pendeta Ini Duduki dan Kentut di Wajah Orang Sakit

5 April 2021, 13:49 WIB
Pendeta Christ Penelope, sedang kentut sembari menduduki kepala orang-orang yang menurutnya sebagai metode pengobatan yang menurutnya sebagai petunjuk tuhan. /Facebook

PR BEKASI - Seorang pendeta di Afrika Selatan dilaporkan kentut di wajah orang sakit yang dikatakannya sebagai metode pengobatan segala macam penyakit fisik dan spiritual.

Diketahui nama pendeta tersebut adalah Christ Penelope yang merupakan pendeta dari Gereja Tujuh Jajaran Pelayan Roh Kudus di Desa Syandani, Limpopo, Afrika Selatan.

Dirinya mulai viral setelah foto dirinya yang sedang melakukan metode pengobatan dengan cara tidak basa terhadap orang-orang dengan kentut sembari menduduki wajah mereka.

Seorang peserta metode pengobatan yang dilakukan oleh pendeta tersebut mengatakan dirinya kapok untuk menghirup kentut Pendeta Penelope kembali.

Baca Juga: Sebentar Lagi Puasa, Berikut 8 Poin Penting yang Wajib Diketahui Soal Larangan Mudik Lebaran 2021

Baca Juga: Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Turun Drastis, Mantan Jubir KPK: Indonesia Sedang Tidak Baik-baik Saja

Baca Juga: Tiga Pejabat Tinggi Negara Hadiri Pernikahan Atta-Aurel, Rocky Gerung: Mau Sidang MPR untuk 3 Periode

"Ketika kita datang ke gereja itu karena kita membutuhkan doa, bukan untuk kentut," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Times Now News.

Bagaimanapun, Pendeta Penelope tetap mempertahankan metode pengobatannya dan bersikeras bahwa dia hanya melakukan hal tersebut berdasarkan petunjuk dari Tuhan.

"Ini dimulai dengan Guru Yesus ketika dia menginjak Petrus. Itu adalah demonstrasi kekuatan Tuhan. Sama seperti Tuhan membuat Adam tertidur lelap, itu adalah hal yang serupa,” katanya.

“Tuhan melakukan apa saja dengan tubuh Adam saat dia berada di atas tertidur lelap. Dia tidak merasakan apa-apa. Alkitab tidak mengatakan apa-apa tentang Adam yang mengatakan 'Tuhan, kamu menyakitiku'," kata pendeta itu.

Baca Juga: Bicarakan Pengawalan Presiden di RI, Priyo Sambadha Singgung Kisah Lucu Gus Dur yang Tak Ingin Dikawal

Menurut Pendeta Penelope, kentut di dekat lubang hidung orang itu penting agar kekuatan penyembuhan bisa masuk ke dalam tubuh untuk melakukan tugasnya.

"Itu menunjukkan kekuatan Tuhan dan mereka yang membutuhkan kesembuhan disembuhkan setelahnya dan orang lain akan terwujud pada saat itu,” katanya.

Meskipun metode pengobatan yang dilakukan oleh Pendeta Penelope tidak wajar, namun banyak orang menunggu hingga dua bulan untuk bertemu dengannya agar bisa mendapatkan kentut pendeta tersebut.

Bahkan, beberapa diantara orang tersebut sampai mengumpulkan kentutnya dalam wadah untuk dihirup kembali di rumah.

Baca Juga: Akun Setneg Ikut Publikasikan Pernikahan Atta dan Aurel, Tompi: Akankah Terjadi Negara Minta Maaf?

Namun, semua pendeta di Afrika Selatan tidak setuju dengan metode pengobatan Pendeta Penelope.

Pendeta Jacob Sibiya dari Kagiso mengatakan metode pengobatan dengan kentut yang dilakukan oleh Pendeta Penelope tersebut merupakan ajaran sesat.

"Ini salah. Tidak ada tempat yang Tuhan katakan duduk di atas orang dan mereka akan disembuhkan. Pendeta harus mempraktekkan apa yang ada di dalam Alkitab, bukan apa yang mereka pikir ada di sana," katanya

Uskup Miso Mabunda dari Meadowlands setuju dengan pendapat Pendeta Sibiya dan mengatakan hal tersebut merupakan salah satu tanda akhir zaman yang terdapat dalam Alkitab.

Baca Juga: Virus Corona Dinilai Sudah Terpapar Politik, Dr. Eva: Satunya Dikejar Bak Teroris, Satunya Direstui Paduka

"Dikatakan bahwa di akhir dunia, akan ada orang yang akan melakukan hal-hal yang akan mengejutkan kita. Segeralah membuat jalan mereka benar dengan Tuhan karena kiamat sudah dekat," katanya.

Namun, Pendeta Penelope tetap tak memperdulikan perkataan dari para pendeta lainnya dan mengatakan dirinya hanya menyembuhkan orang-orang saja.

“Saya tidak bermaksud kentut di depan muka orang-orang, saya hanya ingin menyembuhkan orang-orang dengan kentut,” katanya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Times Now News

Tags

Terkini

Terpopuler