Telah Bunuh 100 Orang, Pembunuh Berantai Ini Mengaku Telah Bunuh Banyak Penjahat

1 Mei 2021, 05:37 WIB
Pembunuh berantai Pedro Rodrigues Filho mengaku sudah membunuh banyak penjahat hingga sekira 100 orang lalu diringkus kepolisian Brazil. /Wikimedia.

PR BEKASI – Seorang pembunuh berantai asal Brazil diduga telah membunuh sebanyak 100 orang yang mayoritasnya adalah penjahat.

Diketahui, pria bernama Pedro Rodrigues Filho tersebut menghabiskan sebagian besar hidupnya di dalam penjara.

Menurut laporan pihak kepolisian Brazil, jumlah kasus pembunuhan yang dirinya lakukan adalah 71 kasus.

Baca Juga: Sebut Munarman Punya 'Firasat' Sebelum Ditangkap Densus 88, Yanuar Aziz: Pernah Diutarakan

Namun, Pedro Rodrigues mengklaim jumlah korban pembunuhan yang dilakukannya mencapai angka 100.

Pria berusia 66 tahun itu lahir dengan tengkorak yang terluka karena ayahnya dengan kejam memukuli ibunya saat dia hamil.

“Pada saat saya lahir, tulang kepala saya terluka karena ayah saya selalu menyiksa ibu saya selama saya berada di dalam kandungan,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Daily Star.

Pedro Rodrigues pertama kali merasakan keinginan untuk membunuh ketika dia baru berusia 13 tahun ketika dia hampir membunuh sepupunya.

Setahun kemudian dia mulai melaksanakan pembunuhan untuk pertama kalinya yang diketahui nantinya akan sering dirinya lakukan.

Dirinya mengakui bahwa mayoritas korban pembunuhannya merupakan orang yang menurutnya sebagai penjahat.

Baca Juga: Ramai Kasus Antigen Bekas, Erick Thohir: Saya Sendiri akan Turun Lakukan Evaluasi

Salah satu korbannya adalah seorang Wakil Wali Kota Alfenas, sebuah kotamadya di negara bagian Minas Gerais.

“Saya membunuhnya karena dia telah memecat ayah saya dengan menuduhnya telah mencuri makanan dari dapur sekolah, sebelumnya saya juga membunuh security sekolah yang dicurigai sebagai pencuri sebenarnya,” katanya.

Setelah kejadian tersebut, dirinya mulai melakukan pembunuhan berantai terhadap para penjahat.

Dia pindah ke Mogi das Cruzes di São Paulo di mana dia mulai merampok sarang narkoba dan membunuh pengedar narkoba.

Baca Juga: Berdedar Alat Tes Covid-19 Bekas, Polri Imbau Warga Cek Dulu Alat Sebelum Tes Corona

Ketika wanita yang dia cintai, Maria Aparecida Olympia, dibunuh oleh pemimpin geng saingannya, Pedro Rodrigues mengambil alih untuk membalas dendam.

Pembunuhnya, yang dijuluki Killer Petey atau Pedrinho Matador, mengamuk, menyiksa orang untuk mencari tahu siapa yang telah membunuh kekasihnya.

Setelah menemukan pelakunya, Pedro Rodrigues dan beberapa temannya melakukan pembantaian di sebuah acara pernikahan yang menewaskan tujuh orang dan menyebabkan 16 luka-luka.

Dia ditangkap untuk pertama kalinya pada 24 Mei 1973, ketika dia masih berusia 18 tahun dan menghabiskan sebagian besar masa dewasanya di balik jeruji besi, di mana dia telah merenggut banyak korbannya.

Baca Juga: Ajak Merenungi Era Babi Ngepet, Dedi Mulyadi Singgung Peran Teknologi Masa Kini

Pembunuhan paling brutal yang pernah dilakukan oleh Pedro Rodrigues adalah saat membunuh ayahnya sendiri.

"Saya mengeksekusinya di penjara kota dengan parang, tampaknya memotong jantungnya, mengunyahnya, dan meludahkannya," katanya.

Dia dijatuhi hukuman 126 tahun penjara, namun hukum Brazil melarang penjahat apapun untuk menjalani hukuman lebih dari 30 tahun di dalam penjara.

Dia dibuat sedikit pengecualian dan dibebaskan pada tahun 2007 setelah 34 tahun di balik jeruji besi.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Harga Kebutuhan Pokok di Kabupaten Bekasi Terpantau Stabil

Pembunuh berantai itu ditangkap kembali pada tahun 2011 atas berbagai tuduhan, termasuk kerusuhan dan perampasan kebebasan.

Dia dijatuhi hukuman delapan tahun penjara sebelum mendapatkan kembali kebebasannya lagi pada tahun 2018.

Pedro Rodrigues sejak itu menjadi selebriti di Brasil, dan memiliki saluran YouTube tempat dia membahas kejahatannya.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler