Kelompok Pemberontak paling Kuat di Myanmar Tembak Jatuh Helikopter Militer

3 Mei 2021, 20:34 WIB
Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA), salah satu kelompok pemberontak paling kuat di Myanmar mengklaim telah menembak jatuh helikopter Myanmar. /REUTERS / Stringer/REUTERS

PR BEKASI - Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA), salah satu kelompok pemberontak paling kuat di Myanmar, mengatakan pihaknya telah menembak jatuh sebuah helikopter militer Myanmar.

Penembakan dilakukan saat kelompok pemberontak ini membalas serangan udara yang dilancarkan militer Myanmar.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, Senin, 3 Mei 2021, Kepala Departemen Informasi KIA, Naw Bu, menuturkan bahwa helikopter militer itu ditembak jatuh pada hari ini sekitar pukul 10.20 waktu setempat di sebuah desa dekat kota Moemauk, Provinsi Kachin.

Baca Juga: Tes Kepribadian Ilusi Optik: Gambar Apa yang Pertama Dilihat, Mengungkap Karaktermu

"Dewan militer melancarkan serangan udara di area tersebut sejak pukul 08.00 atau 09.00 pagi ini ... dengan menggunakan jet-jet tempur dan juga melepas tembakan menggunakan sebuah helikopter jadi kami balas menembak ke arah mereka," tutur Naw Bu dalam pernyataannya.

Dia menolak menyebutkan lebih lanjut jenis senjata yang digunakan.

Portal berita lokal, MizzimaDaily dan Kachinwaves juga melaporkan jatuhnya helikopter militer itu dengan menyertakan foto kepulan asap yang membubung dari daratan ke udara.

Baca Juga: Pampers Dibuang Sembarangan di Alun-alun Kejaksan, Warga Minta Pemkot Cirebon Tindak Tegas

Salah seorang warga setempat, yang enggan disebut namanya, mengatakan via telepon bahwa empat orang meninggal dunia di rumah sakit setelah peluru artileri menghantam sebuah biara di desa itu.

Reuters tidak bisa memverifikasi secara independen laporan itu. Juru bicara militer Myanmar belum bisa dimintai tanggapannya.

Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan bahwa puluhan ribu warga sipil telah meninggalkan rumah mereka akibat pertempuran antara militer dan pemberontak etnis minoritas di wilayah perbatasan utara dan timur yang terpencil.

Baca Juga: Para Pelancong dari India yang Nekat Masuk ke Australia Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara

Konflik meningkat setelah para jenderal Myanmar merebut kekuasaan pada 1 Februari, menggulingkan pemerintah terpilih yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi.

Lebih lanjut, Myanmar saat ini berada dalam kekacauan sejak kudeta, dengan protes hampir setiap hari terhadap kekuasaan militer di seluruh negeri.

Pada hari Minggu, pasukan keamanan Myanmar melepaskan tembakan ke beberapa demontran dan menewaskan sedikitnya delapan orang.

Kelompok advokasi Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik mengatakan pasukan keamanan telah menewaskan sedikitnya 765 pengunjuk rasa sejak kudeta. Reuters tidak dapat mengkonfirmasi jumlah korban.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler