Kembali Memanas, Junta Myanmar Lancarkan Serangan Udara di Wilayah Pemberontak

- 29 April 2021, 04:34 WIB
Ilustrasi / Myanmar dilaporkan memanas usai junta yang menggulingkan  pemimpin sipil Aung San Suu Kyi lancarkan serangan udara di wilayah pemberontak.
Ilustrasi / Myanmar dilaporkan memanas usai junta yang menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi lancarkan serangan udara di wilayah pemberontak. /Pixabay

PR BEKASI - Seorang pejabat Thailand mengatakan Militer Myanmar melancarkan serangan udara untuk hari kedua berturut-turut ke wilayah yang dikuasai pemberontak tersebut setelah terdengar suara tembakan dari negara tetangga Thailand pada Rabu, 28 April 2021.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak junta menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi dalam kudeta pada 1 Februari. Perebutan kekuasaannya membuat marah sebagian besar penduduknya.

Gerakan anti-junta juga mendapat dukungan dari beberapa kelompok pemberontak etnis, yang menguasai wilayah di sepanjang wilayah perbatasan Myanmar.

Baca Juga: Resmi Nikahi Gadis 19 Tahun Asal Jombang, Ustaz Abdul Somad: Semoga Allah Berikan Berkah Kepadamu

Persatuan Nasional Karen (KNU) menjadi salah satu yang paling menonjol dan menjadi lawan yang paling vokal junta dengan meledakkan junta atas kekerasan terhadap pengunjuk rasa anti-kudeta.

Bentrokan dengan militer di wilayah KNU di sepanjang perbatasan timur telah meningkat sejak 1 Februari setelah junta mengerahkan serangan udara bulan lalu pada kejadian pertama di negara bagian Karen tersebut dalam lebih dari 20 tahun.

Brigade Kelima KNU pada hari Selasa menyerang dan menghancurkan pangkalan militer di tepi Sungai Salween yang perbatasan antara Thailand dan Myanmar oleh pihak kemiliteran dengan membalas serangan udara.

Baca Juga: Hayati Momen Nuzulul Quran, Simak Intisari Surat Al Alaq yang Pertama Diturunkan Allah SWT

Pada hari Rabu, tembakan dan ledakan bom sekali lagi terdengar sekitar jam 9 pagi di dekat pangkalan militer Dar Gwin Myanmar yang terletak tepat di utara pertempuran kemarin.

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x