Kelompok Yahudi Ortodoks Aniaya Dua Warga Palestina Hingga Pingsan dalam Siaran Langsung TV

14 Mei 2021, 19:12 WIB
Kelompok Yahudi Ortodoks aniaya dua warga Palestina hingga pingsan dalam siaran langsung TV seiring konflik antara Palestina dan Israel. /Twitter/@BenjaminNorton


PR BEKASI – Sebuah video yang menunjukkan sekelompok Yahudi Ortodoks menyeret pengendara motor dan menganiaya pengendara mobil yang keduanya diketahui warga Palestina viral di media sosial.

Diketahui, kedua warga Palestina tersebut dipukuli hingga pingsan di sebuah distrik di Tel Aviv, Kamis, 13 Mei 2021.

Layanan darurat termasuk polisi dan ambulans tiba di lokasi 15 menit kemudian, sementara korban tergeletak berlumuran darah dan tidak bergerak di tanah.

Massa Yahudi Ortodoks mengklaim bahwa kedua warga Palestina tersebut berusaha untuk menabrak mereka dengan masing-masing kendaraan yang dikendarainya.

Baca Juga: Gal Gadot Ternyata Pernah Jadi Instruktur Tempur Israel, Tanggapi Konflik Israel-Palestina hingga Tuai Kecaman

Tetapi video yang beredar di media sosial membantah klaim ini, menunjukkan bahwa pengemudi sebenarnya berusaha menghindari massa yang melakukan tindakan kekerasan.

“Video mengerikan ini menunjukkan gerombolan fasis Israel menarik seorang Palestina keluar dari mobilnya dan menghukumnya, langsung di siaran televise,” dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Middle East Post.

Di tempat lain, sekelompok orang Israel bertopeng menghancurkan sebuah toko es krim milik orang Arab sambil meneriakkan "matilah orang Arab!" dalam sebuah insiden yang disiarkan langsung di televisi.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu telah meminta warga Palestina dan Israel untuk menghentikan serangan satu sama lain.

Baca Juga: Rusia dan Yordania Lanjutkan Upaya untuk Atur Pembicaraan Langsung Konflik Israel dan Palestina

Ketegangan berkobar di Yerusalem setelah pengusiran yang diusulkan terhadap keluarga Palestina di lingkungan Yerusalem Timur Sheikh Jarrah, yang diakui pejabat Israel sebagai upaya untuk "melestarikan identitas Yahudi di Yerusalem".

Pemukim Yahudi berbaris melalui kota pada perayaan "Hari Yerusalem", yang merayakan pendudukan Yerusalem tahun 1967 oleh pasukan Israel.

Mereka meneriakkan slogan-slogan yang berbau provokasi terhadap warga Palestina seperti "kematian bagi orang Arab".

Tentara Israel kemudian meluncurkan serangan Masjid Al-Aqsa sementara jamaah melakukan ibadah i'tikaf yang dilangsungkan selama bulan suci Ramadhan.

Baca Juga: PBB Serukan Palestina dan Israel Hentikan Jual Beli Serangan: Hormati Idul Fitri

Dalam serangan ke salah satu tempat suci umat Muslim tersebut, mereka melepaskan gas air mata dan granat setrum.

Israel telah melancarkan serangan udara di Jalur Gaza yang sejauh ini telah menewaskan 65 orang dan melukai hampir 400 orang, termasuk 86 anak-anak.

kelompok pejuang Palestina, Hamas kemudian membalas serangan Israel tersebut dengan menembakkan roket ke wilayah pemukiman padat penduduk Israel.

Namun, sebagian besar roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza tersebut telah dicegat oleh sistem pertahanan rudal Israel Iron Dome.

Hamas sendiri telah mengusulkan gencatan senjata, namun ditolak Israel dengan mengatakan tidak akan menerima gencatan senjata apa pun sampai mencapai tujuan untuk melenyapkan para penembak roket.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Middle East Post

Tags

Terkini

Terpopuler