Serangan Israel ke Gedung Kantor Berita Coreng Kebebasan Pers, Upaya Hentikan Pemberitaan soal Gaza Palestina?

16 Mei 2021, 09:48 WIB
Serangan Israel yang menghancurkan gedung kantor berita dikecam karena dinilai mencoreng kebebasan pers.* /Reuters

PR BEKASI - Israel melancarkan serangan udara di Jalur Gaza, Palestina pada Sabtu, 15 Mei 2021.

Sebuah gedung bertingkat yang diketahui menampung sejumlah kantor berita, termasuk Associated Press (AP), luluh lantak akibat serangan tersebut.

Diketahui sebelumnya, militer Israel memberi peringatan terkait serangan tersebut kepada seluruh karyawan AP melalui panggilan telepon yang singkat.

Baca Juga: Kibarkan Bendera Israel di Atap Gedung di Tengah Gesekan dengan Palestina, Austria Dikecam Pejabat Turki

Para karyawan yang tengah bekerja di gedung itu diminta untuk segera mengevakuasi diri dalam waktu satu jam.

Alhasil, semua karyawan berhasil keluar dengan aman.

Kendati tak menelan korban jiwa, serangan tersebut mencoreng hubungan militer Israel dengan media internasional.

Baca Juga: Militer Israel Dituding Sengaja Tipu Media Internasional untuk Kelabui Pasukan Hamas

CEO AP, Garry Pruitt mengaku merasa terkejut dengan serangan yang dilancarkan Israel.

Pasalnya, kantor AP sudah 15 tahun berbasis di gedung tersebut.

"Kami terkejut dan ngeri bahwa militer Israel menargetkan dan menghancurkan gedung yang menampung biro AP," kata Gary Pruitt, CEO AP dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Associated Press.

Baca Juga: Gaza Palestina Luluh Lantak Diserang Israel, Puan Maharani: Kami Mengecam!

Lebih lanjut, serangan tersebut dinilai merupakan upaya untuk menghentikan pemberitaan terkait konflik yang terjadi di Jalur Gaza.

"Dunia akan tahu lebih sedikit tentang apa yang terjadi di Gaza karena apa yang terjadi hari ini," ujarnya melanjutkan.

Selain AP, gedung itu juga menampung kantor saluran satelit asal Arab, Al Jazeera, sekaligus apartemen bagi puluhan warga sipil lainnya.

Sedangkan di sisi lain, Israel menuding gedung tersebut menjadi tempat dimana intelijen Hamas bermarkas.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Associated Press

Tags

Terkini

Terpopuler